Inilah Misteri Pertemuan Keramat Pertama Gus Dur dengan Guru Sekumpul

31 Oktober 2022, 16:52 WIB
Inilah misteri pertemuan keramat Gus Dur dengan Guru Sekumpul /Tangkapan layar Youtube/KKW


PORTAL MAJALENGKA - KH Abdurrahman Wahid dan Guru Sekumpul sama-sama dianggap Wali Allah oleh sebagian orang.

Hal itu dinisbatkan keduanya lantaran baik Gis Dur maupun Guru sekumpul kerap menunjukkan perilaku yang dianggap sulit diterima nalar manusia biasa atau keramat.

Misteri yang hingga saat ini belum terpecahkan yakni kapan pertama kali Gus Dur bertemu secara langsung dengan Wali Allah Guru Sekumpul.

Baca Juga: Di Balik Keramat Gus Dur, Begini Kisah Kenakalan Masa Kecilnya yang Pernah Patah Tulang Hingga 2 Kali

Dikutip Portal Majalengka sari Youtube KKW, pada tahun 1999, politik Indonesia mengalami perubahan yang cepat dan dramatis seusai Pak Harto mundur dari jabatan Presiden.

Setelah BJ Habibie, Gus Dur diangkat menjadi presiden lewat suatu kemelut politik yang rumit. Gus Dur adalah penggemar silaturahmi, ia bersilaturahmi ke mana dan ke siapa saja.

Menjadi presiden tak menghalanginya untuk terus melanjutkan hobi silaturahminya. Tentu saja, ulama selalu ada dalam daftar kunjungan silaturahmi Gus Dur dan di antara ulama itu tersebutlah nama Guru Sekumpul.

Baca Juga: Segera daftar! Seleksi CPNS Nasional Telah Dibuka, Berikut Syarat dan Dokumen yang Harus Disiapkan

Pada hari Jumat 26 Mei tahun 2000, Gus Dur bersilaturahmi ke Martapura mengunjungi Guru Sekumpul dan berziarah ke makam Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Dalam pertemuan itu, Gus Dur menghadiahi Guru Sekumpul satu pak rokok bermerek Istana Presiden. Gus Dur tahu jika Guru Sekumpul suka merokok.

Menurut cerita, Guru Sekumpul menerima Gus Dur dengan tertawa sangat senang dan berterima kasih.

Baca Juga: Inilah Kesaksian Penjaga Makam Melihat Keramat Gus Dur dan Gus Miek Ketika Ziarah ke Mbah Sholeh Darat

seorang penulis Mukarramah Sulaiman Kurdi menggambarkan pertemuan keduanya tampak sangat akrab dan penuh canda tawa. Keduanya seperti sahabat lama yang baru bisa berjumpa kembali pada saat itu.

Menurut catatan, itu adalah pertemuan pertama Gus Dur dan Guru Sekumpul. Akan tetapi dari arsip foto yang beredar luas di mana Gus Dur maupun Guru Sekumpul mengenakan pakaian yang berbeda. Setidaknya Gus Dur lebih dari sekali bertemu dan bersilaturahmi ke tempat Guru Sekumpul.

Bisa jadi, sebelum dan sesudah 26 Mei 2000 di atas keduanya sudah pernah bertemu. Namun karena kunjungan di 26 Mei 2000 ini merupakan kunjungan tidak resmi Gus Dur sebagai Presiden, maka inilah yang dicatat sebagai yang pertama dan diliput secara luas.

Baca Juga: 10 Jurusan Kuliah yang Jarang Diketahui Punya Prospek Gaji Bagus! Simak Ulasannya di Sini

Menurut Dr. Doktor Humaidy Abdussami, sudah umum diketahui bahwa setelah reformasi Gus Dur mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Tentu saja berdirinya PKB ini tidak menyenangkan bagi partai-partai lama karena hal itu akan menggerus pendukung mereka, terutama dalam hal ini Partai Persatuan Pembangunan atau PPP yang di Kalimantan Selatan notabene juga berbasis pada masyarakat NU.

Pada kampanye pemilu 1999, kontestasi antara PKB dan PPP pun tidak bisa dihindari, tak terkecuali di Kalimantan Selatan. Dalam hal kampanye inilah muncul ejekan yang tidak semestinya kepada Gus Dur sebagai pendiri dan ketua umum PKB.

Baca Juga: Rakyat Tak Boleh Makan, Beberapa Sajian Kuliner Nusantara Ini Hanya Khusus Raja, Yuk Simak!

Fisik Gus Dur yang tidak bisa melihat saat itu menjadi sasaran ejekan. Guru Sekumpul rupanya mendengar hal itu langsung menasihati orang yang mengejek Gus Dur itu.

"Saya mendengar banyak orang mengejek Gus Dur tidak bisa melihat. Saya kasih tahu kalian jangan diulangi lagi! Gus Dur itu seorang ulama, anak seorang ulama, cucu seorang ulama, bisa kualat kalian nanti!," kata Guru Sekumpul.

Misah di atas menunjukkan betapa Guru Sekumpul sangat menghargai Ulama di satu pihak dan menganggap Gus Dur sebagai salah satu seorang ulama yang patut dihargai juga.

Baca Juga: Link Tes Ujian Kejujuran, Cari Tahu Sekarang Juga Apakah Kamu Orang yang Jujur atau Bukan

Yang kedua, Guru Sekumpul secara tidak langsung mengingatkan bahwa berbeda boleh saja, karena itulah Guru Sekumpul tidak memerintahkan memilih salah satunya tetapi yang diingatkan beliau adalah tetap menjaga sopan santun dan akhlak serta persaudaraan.***

Editor: Sofhal Adnan

Sumber: YouTube KKW

Tags

Terkini

Terpopuler