PORTAL MAJALENGKA - Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid dikenal sebagai salah satu wali Allah yang memiliki sejumlah keramat.
Karena berlabel seorang Wali Allah, Gus Dur juga mampu mengetahui status Wali Allah lainnya pada diri seseorang.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Gus Dur juga mampu mendeteksi makam seorang wali Allah. Berkatnya itu, makam yang diketahui sebagai Wali Allah oleh Gus Dur pun menjadi ramai peziarah.
Baca Juga: Update Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Sebut Bakal Ada Aturan Baru dan Akan Disampaikan Ke Presiden
Para Wali Allah pun konon kerap kali datang berkunjung untuk menemui Gus Dur. Seperti pada kisah berikut ketika Gus Dur didatangi kakek tua yang ternyata merupakan Wali Allah.
Dikutip Portal Majalengka dari youtube KKW, kisah ini seperti yang dituturkan oleh salah satu santri Gus Dur yang bernama Nuruddin.
Saat itu, Nuruddin merasa heran ketika Gus Dur tidak biasanya meminta pakaian ala Santri. Gus Dur kepada santrinya Nuruddin, meminta dicarikan baju koko dan sarung baru persis hendak menyambut hari raya Lebaran.
Baca Juga: Dugaan Ada Sosok Kuat di Balik Tragedi Kanjuruhan, TGIPF: Kok Bisa Polres Malang Tunduk?
Gus Dur bahkan tidak mempedulikan para tamu terhormat lainnya. Di depan rumah Ciganjur tak ada yang boleh masuk, hanya kakek tua cungkring berpeci hitam, janggut putih dengan kain selempang ke bahu, dan celana pangsi.
Kakek cungkring ini diketahui saat itu diantar seorang aktivis Aceh, ia berjalan kaki dari tanah Serambi Mekah.
Setelah dipersilahkan masuk, Gus Dur mengajaknya duduk di karpet. Nampak dalam perjumpaan itu tidak ada satu obrolan pun di antara keduanya.
Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Walisongo Hanya Ada di Pulau Jawa
Berjalan hampir seperempat jam berlalu, tidak ada obrolan apapun antara Gus Dur dengan kakek tua ini. Kakek cungkring pun pamit setelah 15 menit berlalu.
Nuruddin, santri Gus Dur Yang penasaran akan si kakek tersebut pun bertanya.
"Siapa sebenarnya kakek bertubuh cungkring itu sesungguhnya hingga Gus Dur begitu repot menyambut kedatangannya?," tanya Nuruddin.
Baca Juga: Ustadz Zainuddin Asal Dermo Plosoklaten Kediri Dimutilasi PKI dan Potongan Tubuhnya Disebar
Gus Dur hanya menjawab dengan singkat siapa sesungguhnya kakek tersebut. Gus Dur mengatakan bahwa tamunya tersebut adalah seorang wali Allah dan hanya satu di Indonesia.
Gus Dur pun mengungkapkan hanya ada satu wali yang sejenis dengannya, yaitu berada di Sudan.
Dari Kejadian ini, akhirnya diketahui bahwa sosok kakek bertubuh cungkring itu adalah Abu Ibrahim Woyla Abu yang memiliki nama lengkap Teungku Ibrahim bin Teungku Sulaiman bin Teungku Husen.
Baca Juga: Tes Kejelian Mata, Kamu Bisa Cari 5 Perbedaan pada Gambar Ini dan Seberapa Jeli Matamu
Abu Ibrahim Woyla lahir di kampung Pasi Aceh, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1919 M dan wafat pada hari Sabtu pukul 16.00 WIB tanggal 18 Juli 2009 di rumah anaknya di Pasi Aceh Kecamatan Woyla Induk, Kabupaten Aceh Barat dalam usia 90 tahun.
Sosok ini merupakan orang yang sangat dihormati di Aceh. Sosok ini juga dipercaya sering menunaikan sholat Jumat di Mekah dan kembali pada hari itu juga.
Konon dari berbagai sumber didapatkan satu keramat kesaktian yang luar biasa dari Abu Ibrahim Woyla, salah satunya ia bisa berjalan cepat dan lebih cepat dari mobil. Sejumlah saksi mengatakan pernah melihatnya bisa menghilang.
Baca Juga: LEBIH LENGKAP! 12 Fakta Tragedi Kanjuruhan Versi Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil
Abu Ibrahim Woyla konon menghabiskan harinya hanya dengan tidur saja. Bahkan posisi tidurnya pun aneh, yakni dengan posisi melengkung.
Keramat lainnya yang dimiliki oleh Abu Ibrahim Woyla yaitu bisa mengetahui perilaku seseorang.
Abu Ibrahim Woyla seringkali menyebutkan perbuatan salah yang dilakukan orang tersebut untuk diperbaikinya dikemudian hari.
Baca Juga: Babak Baru Pembunuhan Brigadir J, Sidang Ferdy Sambo Mulai Dijadwalkan Pekan Depan
Bahkan keramat kesaktian dari Abu Ibrahim Woyla ini pernah meramal akan terjadinya tsunami. Ketika itu ia mengatakan bahwa air laut bakal naik sampai setinggi pohon kelapa.***