Abu Nawas Curi Ayam Tetangganya yang Kikir, Demi Menyadarkannya

7 Oktober 2022, 18:15 WIB
Abu Nawas Curi Ayam Tetangganya yang Kikir, Demi Menyadarkannya /Youtube/Humor Sufi Official

PORTAL MAJALENGKA - Guna menyadarkannya Abu Nawas mencuri ayam tetangganya yang kikir.

Abu Nawas merupakan tokoh sufi juga penyair masyhur yang cerdik dan cerdas. Sehingga tak jarang Abu Nawas diminta bantian oleh Raja Harun Al-Rasyid.

Di sisi lain, Abu Nawas terkenal dengan sosok yang jenaka. Sehingga tak jarang masyarakat terhibur dengan tingkah lakunya. 

Baca Juga: Perintahkan Abu Nawas untuk Ke Surga, Raja Harun Al Rasyid Terperanjat Karena Dimintai Pintu Akhirat

Abu Nawas hidup sezaman dengan Raja Harun Al Rasyid yang merupakan Raja Bani Abbasiyah di Baghdad, Irak. 

Suatu hari di Negeri Baghdad ada seorang saudagar yang sangat kikir. Dia merupakan tetangga Abu Nawas.

Padahal kekayaan hartanya sangat melimpah, akan tetapi Ia enggan bersedekah meskipun hanya sedikit.

Baca Juga: KOCAK! Kisah Rumah Wali Sufi Abu Nawas Bisa Bertasbih, Ternyata Begini Aslinya

Begitu pun rumahnya megah dan mewah berdiri kokoh di antara rumah-rumah kumuh milik tetangganya.

Namun demikian orang itu tidak memiliki rasa belas kasihan, Ia justru memandang sebelah mata melihat kondisi para tetangganya yang hidup miskin.

Saat itu, Abu Nawas yang tidak suka dengan perilaku tetangganya yang bakhil itu berniat untuk mengerjainya.

Baca Juga: Abu Nawas Lolos dari Gerombolan Penjahat, karena Berpura-Pura Jadi Mayat Hidup dalam Kuburan

Beberapa hari kemudian Abu Nawas pergi ke rumah orang tersebut.

Sesampainya di depan gerbang rumahnya Ia berteriak mengucapkan salam

"Assalamualaikum, izinkan saya masuk,"

Mendengar ada suara dari luar, tuan rumah itu pun mendekati gerbang rumahnya. Ternyata yang datang Abu Nawas, Ia pun langsung menyambutnya dengan ramah.

"Waalaikumsalam Abu Nawas silahkan masuk. Tumben kamu main ke rumah saya," ucapnya basa-basi.

Setelahmasuk ke ruang tamu Ia pun dipersilahkan duduk, Abu Nawas pun berkata

"Ada sesuatu yang penting yang ingin aku bicarakan,"

"Apa itu Abu Nawas?," tanyanya penasaran.

"Begini Tuan, saya ingin membuat pengakuan. Saya telah mencuri ayam dan saya ingin bertaubat, maafkanlah dosa saya tuan," jelas Abu Nawas dengan nada memelas.

"Saya tidak bisa mengampuni dosamu Abu Nawas hanya Tuhan yang bisa melakukannya," balas tetangganya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan dengan ayam curian ini?," tanya Abu Nawas kembali.

"Kembalikanlah ayam itu kepada pemiliknya Abu Nawas," jawab tetangganya.

"Oh begitu ya, maukah Tuan mengambil ayam ini?" pinta Abu Nawas.

"Tidak Abu Nawas, saya sudah bilang kembalikan saja kepada pemiliknya," ucap tetangganya menegaskan.

"Jadi tuan benar-benar tidak mau menerima ayam ini?," tanya Abu Nawas.

"Sekali tidak tetap tidak Abu Nawas," jawab tetangganya mulai emosi.

"Benar nih Tuan tidak mau?," tanya Abu Nawas memastikan.

"Ia betul Abu Nawas, saya tidak mau," jawab tetangganya.

"Lantas bagaimana kalau pemiliknya tetap bersikeras tidak mau menerima ayam ini?," tanya Abu Nawas kembali.

"Begini saja Abu Nawas kalau misalkan si pemilik ayam bersikeras tidak mau menerima ayamnya kamu bawa pulang saja ayam itu dan rawatlah baik-baik," balas tetangganya.

"Oh baiklah Tuan terima kasih atas sarannya,"

Kemudian, Abu Nawas pun pulang ke rumah dengan membawa ayamnya. Sementara tetangganya masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk ke dalam rumah, tetangganya yang kikir itu terkejut karena melihat ayamnya hilang satu.

"Kurang ajar Abu Nawas ternyata yang ia curi adalah ayam saya," kata tetangganya dalam hati.

Esok harinya tetangganya itu mendatangi rumah Abu Nawas guna meminta ayamnya itu

"Hai Abu Nawas yang kau curi ternyata ayamku ya, sini cepat kembalikan," pinta tetangganya.

"Tidak bisa, kamu sendiri yang telah memberikannya padaku kan sudah berulang kali aku menawarkan agar kamu mau menerima ayamnya tapi selalu kau tolak. Lalu kamu menyarankan untuk kubawa pulang, lagian ayamnya juga sudah kupotong dan kujadikan hidangan ayam goreng," ujar Abu Nawas.

"Awas kamu Abu Nawas akan kubalas perbuatanmu nanti," kata tetangganya penuh emosi.

Ia pun lalu pergi meninggalkan rumah Abu Nawas dengan perasaan yang dongkol.

Itulah kisah kecerdikan Abu Nawas dalam menghadapi tetangganya yang kikir.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Youtube Juha Official

Tags

Terkini

Terpopuler