PORTAL MAJALENGKA - Imam Hasan Al Bashri dan Rabiatul Adawiyah merupakan dua tokoh tasawuf yang sangat masyhur.
Bahkan, sampai sekarang banyak sekali kajian terkait pemikiran Hasan Al Bashri dan Rabiatul Adawiyah dalam bidang tasawuf.
Hasan Al Bashri pernah mengajak Rabiatul Adawiyah untuk sholat di atas air. Namun Rabuatul Adawiyah malah melempar sajadah ke udara dan mengajak Hasan Al Bashri sholat di udara.
Baca Juga: Kisah Rabiatul Adawiyah, Sufi yang Ingin Membakar Surga dan Memadamkan Api Neraka
Suatu kali Rabiatul Adawiyah lewat di depan rumah Hasan Al Bashri. Pda waktu itu Hasan Al Bashri sedang duduk di jendela rumahnya sambil menangis.
Kemudian air mata Imam Hasan menetes dan mengenai baju Rabiatul Adawiyah. Awalnya Rabiatul Adawiyah mengira bahwa air yang mengenainya itu tetesan hujan.
Tetapi setelah ia menengadah ke atas, maka baru menyadari bahwa air yang mengenai pakaiannya itu adalah air mata dari Hasan Al Bashri.
Baca Juga: KERAMAT WALI, Kyai Abdullah Abbas Buntet Hancurkan Pesawat Tempur Belanda dengan Tasbih
"Aku mengira bahwa air mata yang keluar itu merupakan air mata kegelisahan jiwa. Tahanlah air mata itu dalam dirimu, sehingga ia menjadi lautan. Yang mana engkau tidak akan menemukan jati dirimu kecuali mencarinya kepada sang Raja Yang Maha Perkasa," sindir Rabiatul Adawiyah kepada Hasan Al Bashri.
Mendengarkan perkataan Rabiatul Adawiyah, Hasan Al Bashri tampak tidak senang. Tetapi ia hanya bisa diam tanpa menjawab apa pun.
Kemudian Rabiatul Adawiyah melihat Hasan Al Bashri berdiri dan membentangkan sajadahnya untuk sholat di atas air lalu duduk di atasnya.
Baca Juga: Gelandang Persib Bandung Beckham Putra ke MCO, Didiagnosa Mengalami Cedera Ankle dan Overuse Otot
"Wahai Rabiatul Adawiyah ke sinilah. Mari kita sholat dua rokaat di atas sajadah ini," ajak Hasan Al Bashri sambil duduk di sajadah yang ada di atas air.
"Orang yang ingin menampar kehebatan di depan umum hendaknya kehebatan itu tidak dimiliki oleh orang lain," balas Rabiatul Adawiyah kepada Hasan Al Bashri menyindir.
Kemudian Rabiah melemparkan sajadahnya ke atas udara. Kemudian ia naik ke atasnya.
Baca Juga: 5 KAROMAH SAKTI KH Darip, Wali Allah Sang Pahlawan Pejuang Kemerdekaan RI
"Wahai Syekh ke sinilah. Kita sholat di sini saja agar orang-orang bisa melihat kita," sindir Rabiatul Adawiyah.
Atas kejadian itu, Imam Hasan Al Bashri pun hanya terdiam. Karena kemampuannya tidak bisa seperti itu.
"Wahai Syekh, sesungguhnya apa yang kamu lakukan itu juga bisa dilakukan oleh ikan. Sedangkan apa yang aku lakukan ini juga bisa dilakukan oleh lalat. Tetapi sebenarnya yang harus kita lakukan adalah bersungguh-sungguh dalam mengerjakan amalan kita," jelas Rabiatul Adawiyah.
Baca Juga: Para Haji Pernah Melakukan Pemberontakan Pada Kolonial Belanda Jauh Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Dari kisah tadi memberikan pelajaran kepada publik bahwa kelebihan-kelebihan yang dimiliki seperti bisa jalan atau sholat di atas air, terbang dan lain sebagainya itu bukanlah tujuan utama.
Karena dari semua itu yang terpenting adalah kesungguhan dalam beribadah kepada Allah.***