PORTAL MAJALENGKA - Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati begitu banyak meninggalkan warisan kepada warga Cirebon.
Warisan Sunan Gunung Jati yang ditinggalkan di Cirebon bukan hanya warisan fisik, namun juga beberapa nasihat syarat dengan makna.
Nasihat paling populer Sunan Gunung Jati yakni “Ingsun titip tajug lan fakir miskin”, berisikan pesan bahwa harus menjaga tiang agama dan berbagi kepada sesame terutama fakir miskin.
Tidak hanya itu, nasihat Sunan Gunung Jati yang tak kalah penting yakni “Manah den syukur ing Allah” yang berarti hati harus bersyukur pada Allah.
Pemahaman syukur bagi Sunan Gunung Jati tidak sebatas secara lisan, melainkan juga bersyukur melalui sikap batin yakni hati bersyukur kepada Allah.
Menurut Sunan Gunung Jati, hati yang bersyukur akan melahirkan sikap tawadhu atau memahami kelemahan yang dimiliki manusia.
Sebaliknya, jika tidak memiliki sikap syukur, kata Sunan Gunung Jati maka akan memunculkan sikap hedonistis, materialistis, dan serakah.
Baca Juga: PRABU SILIWANGI MURKA, Kakek Sunan Gunung Jati Kutuk Prajuritnya Jadi Ikan Dewa
Nasihat Sunan Gunung Jati ini sudah dipraktikkan oleh dirinya sendiri. Salah satu buktinya yakni tidak memaksa daerah-daerah kecil memeluk Islam, melainkan Sunan Gunung Jati tetap menjunjung tinggi sifat toleransi.
Sebenarnya bisa saja Sunan Gunung Jati memaksakan itu semua, terlebih saat itu mendapat dukungan dari kerajaan Demak.
Hal itu dibuktikan saat Sunan Gunung Jati berdakwah di Talaga. Di sana Sunan Gunung Jati mendapatkan serangan karena dianggap akan menyerang. Padahal, Sunan Gunung Jati hanya berdakwah dengan jalan yang damai.
Itulah nasihat Sunan Gunung Jati terkait pentingnya memiliki sikap syukur kepada Allah. *