INILAH Ajaran Agar Masuk Surga, Disampaikan Sunan Gunung Jati dan Walisongo (2)

3 Juli 2022, 19:15 WIB
Salisongo termasuk sunan Gunung Jati di dalamnya, menyebarkan ajaran yang membawa umat masuk surga. /Tangkapan layar youtube/ Imam Basri Alwi

PORTAL MAJALENGKA - Selain dua ajaran Sunan Gunung Jati tentang takwa dan kedisiplinan, dia juga terus mengajarkan hal-hal lain untuk kehidupan.

Sunan Gunung Jati merupakan sultan sekaligus pemimpin agama di Cirebon. Beliau menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana. Bukti kepemimpinannya berhasil adalah banyak peninggalan yang hingga saat ini masih dilestarikan dan diamalkan.

Sebelumnya peradaban pembangunan di Cirebon, Sunan Gunung Jati juga meninggalkan kebaikan yang dituangkan dalam tutur atau jawokan. Ajaran yang terus diamalkan masyarakat yaitu:

Baca Juga: Perjalanan Syekh Siti Jenar, Ajarkan Manunggaling Kawulo Gusti Berbeda dengan Ajaran Sunan Gunung Jati

1. Nilai Kearifan serta Kebijaksanaan

Telah disinggung di awal bahwa Sunan Gunung Jati adalah orang yang arif dan bijaksana. Sifatnya yang mulia dan menjadi teladan ini juga diajarkan kepada santri-santrinya. Sifat arif dan bijaksana dapat diimplementasikan dengan sikap:

- Dilarang bersikap serakah dan berlebih-lebihan

- Tidak suka pertikaian dan keributan

- Larangan berkata buruk dan mencela kepada sesama

- Larangan berbohong atau berkata dusta kepada seseorang

- Rendah hati

- Suka berbagi atau dermawan

- Mampu melihat sesuatu dengan jernih dan mengambil keputusan dengan bijak

Baca Juga: Fakta Sejarah Prabu Siliwangi, Miliki Keturunan Sunan Gunung Jati Penyebar Ajaran Islam di Tatar Pasundan

2. Nilai Tata Krama dan Juga Kesopanan

Sunan Gunung Jati juga mengajarkan santri-santrinya agar menjadi orang yang bertata krama dan juga menjunjung tinggi nilai kesopanan.

Perilaku seperti menghormati orang tua serta leluhur, memuliakan tamu, menghargai pusaka, dan lain sebagainya.

3. Nilai Kehidupan Sosial

Nilai dalam kehidupan sosial juga ditanamkan dengan baik oleh Raden Syarif Hidayatullah kepada murid-muridnya. Nilai kehidupan sosial tersebut diimplementasikan dengan mengajarkan:

- Tidak perlu memaksakan diri untuk menunaikan ibadah haji jika memang belum mampu

- Tidak memaksakan diri untuk mendaki gunung jikalau secara fisik belum siap dan mampu

- Jangan menjadi seorang imam jika ilmu agama yang dimiliki belum tinggi

- Tidak perlu berdagang jika hanya berkumpul dengan orang-orang saja

Baca Juga: BERKAT JASA WALISONGO DAN SUNAN GUNUNG JATI, Cirebon Jadi Pusat Peradaban Jawa Barat

Dengan diterapkannya nilai kehidupan social, maka semua masyarakat dapat hidup dengan selaras dan damai tanpa ada permasalah karena memaksakan diri.

Ajaran wali yang disampaikan Sunan Gunung Jati hingga saat ini diteruskan oleh para ulama dan kyai di Cirebon dan sekitarnya. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler