Abi Rojul Menyesal Tantang Abah Anom Wali Sakti Tanah Sunda, Penerus Dakwah Sunan Gunung Jati

23 Juni 2022, 07:20 WIB
Abi Rojul Menyesal Tantang Abah Anom Wali Sakti Tanah Sunda, Penerus Dakwah Sunan Gunung Jati /Tangkapan layar Instagram/ @menembuslangit_suryalaya/

PORTAL MAJALENGKA - Berikut adalah kisah Abah Anom Suryalaya yang tundukkan kesombongan praktisi ilmu hikmah Abi Rojul.

Wali sakti dari Tanah Sunda Abah Anom memiliki nama lengkap KH Ahmad Sohibul Wafa Tajul Arifin, pengasuh Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.

Abah Anom merupakan penerus jejak dakwah Islam Sunan Gunung Jati di Jawa Barat.

Baca Juga: Wali Sakti dari Tanah Sunda Bungkam Mulut Kapten Sombong, Jejak Penerus Sunan Gunung Jati

Dikisahkan, pada tahun 1991, seorang penggemar ilmu hikmah yang bernama Abi Rojul datang ke Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.

Kedatangannya ketika itu menjelang Pangersa Abah Anom akan menyampaikan talqin dzikir.

Maka Abi Rojul kemudian ikut serta duduk bersila bersama orang-orang yang akan belajar dzikir di madrasah.

Baca Juga: RONGGO WARSITO, Santri Super Nakal yang Disanksi Berat Kiainya, Kisah Penerus Walisongo

Naluri Abi Rojul yang senang mempraktekkan ilmu hikmah tiba-tiba muncul dan langsung "menembak" Pangersa Abah Abom secara batin.

Mendapat serangan, Pangersa Abah hanya tersenyum biasa saja. Kemudian Pangersa Abah Anom menyampaikan talqin dzikir sebagaimana biasanya.

Setelah prosesi talqin dzikir dan mushafahah lalu Abi Rojul keluar dari madrasah.

Baca Juga: Mbah Maimun Zubair Usir Santri Barunya Jika Tidak Mau Mengaku, Kisah Penerus Walisongo di Tanah Jawa

Tapi ketika baru keluar dari madrasah Abi Rojul melihat ada Pangersa Abah Anom yang menatap tajam kepada dirinya.

Mata Pangersa Abah Anom yang menatapnya terlihat lebih tajam dari tatapan mata elang.

Abi Rojul memalingkan wajahnya ke arah pintu gerbang. Tapi di pintu gerbang itu Abi Rojul juga melihat Pangersa Abah Anom menatap tajam ke arah dirinya.

Ke arah mana pun Abi Rojul memalingkan wajahnya, maka ia melihat mata Pangersa Abah Anom menatap tajam ke arah dirinya.

Lalu Abi Rojul bergegas menuju ke tempat air wudhu. Ternyata di situ pun Abi Rojul tetap melihat mata Pangersa Abah Abom yang menatap tajam.

Sehingga Abi Rojul merasa tidak nyaman dan muncul ketakutan.

Lalu Abi Rojul kembali ke dalam madrasah, bersimpuh dan meminta maaf kepada Pangersa Abah Abom.

Kemudian sambil tersenyum Pangersa Abah berkata: "Jangan begitu lagi yaa.. Yaa sudah duduk di sini iyaa..."

Kemudian Abi Rojul lalu duduk di samping Pangersa Abah. Maka sejak itu Abi Rojul berkhidmat kepada Pangersa Abah Anom.

Demikianlah kelembutan Pangersa Abah Anom dalam menundukkan kesombongan batin seorang praktisi ilmu hikmah.

Sehingga menjadi pengamal dzikrullah yang istiqamah sampai saat ini. Wallaahu a'lam bishowab.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler