Kisah Nyata Keramat Kewalian Gus Dur, Ilmu Kesaktian Melipat Bumi Diceritakan Langsung Cak Masnuh

17 Februari 2022, 17:55 WIB
Potret Gus Dur, tokoh bangsa yang disebut Cak Masnuh memiliki keramat ilmu melipat bumi. /Tangkap layar Youtube.com/Peneduh Hati/

PORTAL MAJALENGKA - Dalam sebuah pengajian KH Masnuh MA yang biasa dipanggil Cak Masnuh bercerita tentang keramat dan kewalian Gus Dur.

Cak Masnuh bahkan bersaksi tentang keramat atau karomah kewalian yang dimiliki Gus Dur. Pertemuan Cak Masnuh dengan Gus Dur pada tahun 1967, di Tambak Beras pada saat pengajian pasaran.

Diceritakan Cak Masnuh, saat pengajian pasaran yang menjadi pengajar adalah pamannya Gus Dur yaitu KH Abdul Fatah Hasyim yang biasa dipanggil dengan sebutan Kiai Fatah.

Kajian dalam pengajian tersebut adalah kitab Fathul Wahab, dan juga kitab hadits Bukhori Muslim.

Baca Juga: HUMOR GUS DUR, Dialog Gus Dur dengan Presiden Soeharto, Bulan Ramadhan Banyak Diskon

Dalam pengajian itu Cak Masnuh yang selalu berada di samping Gus Dur melihat kalau Gus Dur saat mengaji tertidur hingga pengajian berakhir.

Melihat Gus Dur yang tertidur dalam pengajian ini, Kiai Fatah berpesan sama santri-santrinya untuk tidak membangunkan Gus Dur dan membiarkan Gus Dur hingga terbangun sendiri.

Satu keanehan terjadi tatkala Gus Dur terbangun, dan ditengah sahabat-sahabat santri yang lain Gus Dur mampu mengulang apa yang disampaikan Kiai Fatah dalam pengajian tanpa terlewat satu keterangan pun.

Kesaksian Cak Masnuh tentang keramat atau karomah yang dimiliki Gus Dur adalah ketika Gus Dur menghubungi Cak Masnuh via telepon, untuk menjemput Gus Dur di Bandara Juanda.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Resmi Dibuka, Airlangga Hartarto: Terbukti Ilmiah Berdampak Positif

Cak Masnuh yang sedang menghadapi satu tender besar bingung, karena tendernya bakal batal apabila dia tinggalkan untuk menjemput Gus Dur.

Namun Gus Dur melalui telepon tetap memerintahkan Cak Masnuh untuk menjemput Gus Dur, dan mengatakan kalau tender akan tetap dimenangkan Cak Masnuh walau tidak dihadiri Cak Masnuh.

Karena rasa hormat dan takzimnya Cak Masnuh pada Gus Dur, tender itu dititipkan pada sahabatnya dan dia kemudian pergi menjemput Gus Dur.

Satu hal yang tidak disangka-sangka dan diluar dugaan Cak Masnuh, dia mendapatkan informasi keesokan harinya bahwa tendernya gol.

Baca Juga: Mengenal Sosok Ibnu Tufhayl: Dokter, Filsul juga Novelis yang Jadi Guru Ibnu Rusyd

Bahkan melebihi dari apa yang dia kira, target tender Rp2 miliar yang dia harapkan malah Rp100 miliar yang dia menangkan.

Keramat Gus Dur kembali disaksikan Cak Masnuh kembali ketika sudah bersama Gus Dur untuk mengantar dirinya menuju sebuah tempat pengajian di Desa Maesan Bondowoso.

Selesai pengajian sekira pukul 01.30 wib, dan sesaat setelah usai pengajian Gus Dur mendapat telepon dari ibunda Gus Dur, agar segera pulang karena ada sesuatu hal yang penting.

Gus Dur pun menyampaikan kepada Cak Masnuh untuk mengantarkan pulang saat itu juga dan harus sampai sebelum subuh.

Baca Juga: Novi Amalia Model Majalah Dewasa Lompat dari Lantai 8 Apartemen, Sempat Ditegur Satpam

Cak Masnuh yang akan menjadi sopir itu kaget, jarak antara Bondowoso ke rumah Gus Dur hampir 300 km, harus sampai sebelum subuh.

Sesuatu hal yang tidak mungkin dilakukan karena jarak yang begitu jauh dan juga jalan perkampungan yang begitu terjal.

Namun Gus Dur hanya bilang kepada Cak Masnuh dari mulai naik mobil jangan bicara selama perjalanan, dan hanya membaca surat Alfatihah saja hingga sampai tujuan.

Keanehan pun terjadi, Gus Dur sampai ke rumah tepat jam 03.00 WIB sebelum subuh, dan Cak Masnuh tidak menyadari bagaimana dia membawakan mobilnya waktu itu.

Baca Juga: Sertifikat Halal Vaksin Merah Putih Segera Diterbitkan, Oleh BPJHP

Perjalanan yang seharusnya 4 hingga 5 jam, kini hanya memakan waktu hanya 2 jam lebih saja.

Keramat yang sungguh luar biasa yang dimiliki Gus Dur, Cak Masnuh menyebutnya salah satu kesaktian dengan nama ilmu melipat bumi. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Ayo Sregep Ngaji

Tags

Terkini

Terpopuler