Hukum, Syarat dan Rukun Puasa serta Hal-hal yang Bisa Membatalkannya

31 Oktober 2021, 23:33 WIB
Hukum dan Syarat Rukun Puasa serta Hal-hal yang Bisa Membatalkannya /Pexels/

PORTAL MAJALENGKA - Shaumu atau puasa dalam bahasa Arab artinya menahan dari segala sesuatu. Seperti menahan makan, minum, nafsu, dan berbicara yang tidak ada manfaatnya.

Dalam istilah, puasa diartikan menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.

Menurut hukumnya, puasa ada 4 macam.

Baca Juga: Beberapa Puasa Sunnah Anjuran Rasulullah Saw dan Hikmah Menjalankannya

1. Puasa wajib

Puasa wajib merupakan hal yang harus dilaksanakan, jika ditinggalkan harus menggantinya. Seperti puasa pada bulan Ramadhan, puasa kafarat (Denda), dan puasa nazar (janji).

2. Puasa sunnah

Hukum puasa sunnah boleh dikerjakan atau tidak. Hanya saja jika dilaksanakan, maka dapat pahala. Seperti puasa Senin dan Kamis, puasa 3 hari di pertengahan bulan Hijriyah (13,14 dan 15) atau yang dikenal puasa Ayyamul Bidh dan masih banyak lagi.

3. Puasa makruh

Jika seseorang berpuasa justru membahayakan diri seperti sakit, maka puasa hukumnya makruh atau tidak diperkenankan. Karena pada dasarnya agama tidak menghendaki kerusakan meskipun puasa merupakan perkara baik atau sunnah.

Baca Juga: Ayo Ikuti Vaksinasi Covid-19 Gratis Puskesmas Karangampel Besok 1 November 2021 Dosis 1 dan 2

4. Puasa Haram

Ada momen tertentu yang dilarang untuk berpuasa atau diharamkan. Karena waktu-waktu tersebut umat Islam sedang merayakan kemenangan, maka puasa hukumnya haram. Seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan tiga hari sesudah Hari Raya Idul Adha atau yang dikenal Hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Syarat wajib bagi orang yang berpuasa.

1. Berakal, orang gila tidak wajib berpuasa.
2. Baligh (umur 15 tahun ke atas) atau ada tanda yang lain, anak-anak tidak wajib puasa.
3. Kuat berpuasa, orang yang tidak kuat, misalnya karena sudah tua atau sakit, tidak wajib puasa.

Adapun syarat-syarat sah berpuasa yang perlu diketahui sebagai berikut.

Baca Juga: Wong Kertasemaya Divaksin Covid-19 Gratis Besok 1 November 2021 Dosis 1 dan 2

1. Islam. Non muslim tidak sah berpuasa.
2. Tamyiz (dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik).
3. Suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah sehabis melahirkan). Orang yang haid atau nifas itu tidak sah berpuasa, tetapi keduanya wajib mengkada (membayar) puasa yang tertinggal itu.
4. Dalam waktu yang diperbolehkan puasa. Dilarang puasa pada dua hari raya dan Hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Sedangkan rukun puasa yang harus dipenuhi yaitu:

1. Niat pada malam hari pada bulan puasa.
2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Baca Juga: Chord Gitar Lagu Aku Lelakimu oleh Virzha, Selalu Menerima Mantan Kekasihnya Walaupun Berkhianat

Berikut adalah hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

1. Makan dan minum
2. Muntah yang di sengaja, sekalipun tidak ada yang kembali ke dalam. Sedangkan muntah yang tidak disengaja tidak membatalkan puasa
3. Bersetubuh
4. Keluar darah haid (kotoran) atau nifas (darah sehabis melahirkan)
5. Gila, jika datang (kambuh) pada siang hari maka batal puasanya
6. Keluar mani dengan sengaja (karena bersentuhan dengan perempuan atau lainya).***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Fiqh Islam karangan Sulaiman Rasjid

Tags

Terkini

Terpopuler