Investasi di Jabar Rp380 Triliun, WJIS 2020 Sumbang Rp256 Triliun

- 18 November 2020, 12:15 WIB
Konferensi pers West Java Investment Summit (WJIS) 2020 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa 17 November 2020.
Konferensi pers West Java Investment Summit (WJIS) 2020 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa 17 November 2020. /(Foto: Dodi/Humas Jabar)/

Empat hal tersebut yakni mindset positif atau optimisme, keseimbangan pendekatan kesehatan dan ekonomi, menjaga suplai, dan menjaga demand (permintaan).

WJIS, kata dia, ada pada dimensi suplai di mana dimungkinan untuk mempertemukan barang dan jasa dengan orang.

Baca Juga: Investasi Masuk ke Jawa Barat Mencapai Rp380 Triliun , Tiga Proyek Investasinya ada di Majalengka

“Kalau tiga hal ini tidak ada maka tidak akan ada transaksi. Kalau tidak ada transaksi ekonomi tidak jalan. Tapi tentunya ekonomi harus dijalankan dengan protokol kesehatan agar tidak setback,” kata Herawanto.

Dia menambahkan BI Jabar selain berfungsi sebagai bank sentral yang ditempatkan di Jabar, juga memiliki peran memberikan rekomendasi bagi pertumbuhan ekonomi provinsi.

“Forum WJIS ini menjadi penting untuk mengangkat turisme dan infrastruktur,” katanya.

Baca Juga: Siap-siap! Kawasan Rebana Metropolitan dan Ciayumajakuning Akan Serap 4,3 Juta Tenaga Kerja

KPwBI Jabar mendorong di Pemprov Jabar karena Jawa Barat paling kompetitif di Indonesia. Indeks daya saing ekonomi Jabar lima tahun terakhir angkanya 4,6.

Saingan terdekat Jogjakarta di angka 4,8 dan Jawa Tengah di angka 5. Dengan fakta ini berarti Jabar sejajar dengan Thailand dan Filipina.

“Jabar comparable dengan kedua negara ini, inilah yang dilihat oleh investor,” kata Herawanto.

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah