Patriot Desa di Subang Adakan Kegiatan Manajemen Bencana pada Pengurangan Risiko Bencana

- 25 Maret 2022, 07:45 WIB
Patriot Desa di Subang Adakan Kegiatan Manajemen Bencana pada Pengurangan Risiko Bencana
Patriot Desa di Subang Adakan Kegiatan Manajemen Bencana pada Pengurangan Risiko Bencana /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Wafirotul Fikriyah

PORTAL MAJALENGKA - Mitigasi bencana adalah segala upaya untuk mengurangi risiko bencana.

Program mitigasi bencana juga dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.

Dalam upaya melakukan mitigasi bencana, Patriot Desa Jawa Barat, yang bertugas di Kabupaten Subang turut melaksanakan kegiatan manajemen bencana pada pengurangan risiko bencana berbasis komunitas di Desa Batangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 23 Maret 2022.

Adanya kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman pengurangan risiko bencana di lingkungan masyarakat desa saat pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.

Baca Juga: Terkuak! Surat Kesultanan Kanoman Tahun 1997 Menolak Penobatan Sultan Kacirebonan

Selain itu, sebagai salah satu rekomendasi Indeks Komposit Lingkungan (IKL) dalam mengakselerasi Indeks Desa Membangun (IDM) strata desa yang ada di Desa Batangsari, Desa Sukareja, Desa Mandalawangi Kecamatan Sukasari dan Desa Dukuh, Kecamatan Ciasem.

Kegiatan ini mendatangkan beberapa narasumber yang berasal dari berbagai elemen yaitu, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, Desa Tangguh Bencana (Destana) Ciater, Relawan Pasundan Subang, dan Relawan Mahiji Abhinaya Paramesti (MAP) Sosial Humanity.

Acara kolaborasi yang diinisiasi Patriot Desa Kabupaten Subang bersama dengan aparat pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan desa, penggerak lokal dari Desa Batangsari, Desa Sukareja, Desa Mandalawangi Kecamatan Sukasari dan Desa Dukuh, Kecamatan Ciasem serta pendamping desa dan lokal desa Kecamatan Sukasari.

Baca Juga: Justin Bieber Bakal Gelar Konser di Indonesia, Catat Waktu dan Harga Tiketnya

Srdangkan, kabupaten Subang ini memiliki dua upaya yang dilakukan dalam upaya mengurangi bencana, yaitu pertama, pencegahan secara fisik, misalnya dengan pembuatan tanggul dan menanam pohon mangrove di bibir pantai.

Kedua, mempersiapkan para relawan dalam peningkatan kapasitas masyarakat terhadap penanggulan bencana, misalnya, membuat pelatihan penyadaran dan membuat komunitas relawan di setiap desa.

Menurut Pupu Juansyah selaku salah satu narasumber Destana Ciater bahwasannya adanya kegiatan ini menjadi awal dalam pencegahan dalam mengurangi risiko bencana Desa Ciater.

Baca Juga: Melihat Suasana Malam Jumat Kliwon di Pemakaman Sunan Gunung Jati Cirebon

"Salah satu contoh kegiatan yang sudah dilakukan Desa Tangguh Bencana (Destana) Ciater yaitu membuat kawasan rawan bencana (KRB). Adanya kegiatan ini menjadi awal dalam pencegahan dalam mengurangi risiko bencana Desa Ciater", ujar Pupu Juansyah.

Sementara itu BPBD Kabupaten Subang memaparkan, tanggung jawab penanggulangan bencana tertera dalam Undang-undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan bencana beserta peraturan turunannya menyebutkan secara spesifik tentang diperlukannya suatu wadah atau mekanisme untuk memfasilitasi kerja sama para pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana melalui suatu forum pengurangan risiko bencana.

Pembentukannya dapat dilakukan ditingkat nasional mapun lokal. Seperti, tingkat provinsi, kabupaten hingga desa atau kelurahan.

Baca Juga: Sejarah Wabah Kolera di Cirebon, Pedagang Beras di Pasar Kanoman Rugi Besar

Sedangkan Relawan MAP Sosial Humanity menjelaskan bahwa menjadi seorang relawan tentu suatu pekerjaan yang mengasyikan bagi sebagian orang. Bukan hanya menantang, tetapi dapat bermanfaat bagi orang sekitar.

Karena, seorang relawan mengorbankan semua waktu dan tenaga untuk kemanusiaan serta meninggalkan orang yang dicintai demi kepeduliannya terhadap kemanusiaan.

"Relawan adalah beberapa orang atau kelompok yang siap sedia kala untuk membantu masyarakat secara sukarela. Karakteristik menjadi relawan, salah satunya harus tabah dari segala kondisi," lanjutnya.

Baca Juga: Erick Thohir dan Ahok Turut Komentari Pasangan Kekasih Foto Prewedding di SPBU yang Ramai di TikTok

Selain itu, Relawan Pasundan Subang menambahkan bahwa relawan memiliki peran yang tidak terbatas.

"Pada situasi pasca terjadi bencana, relawan dapat membantu dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan data kerusakan dan kerugian dalam sektor perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektor. Juga, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan rehabilitasi konstruksi fisik dan non-fisik dalam masa pemulihan," jelasnya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah