Pasca Banjir Bandang, BPBD Kabupaten Bogor Akan Normalisasi Sungai

- 23 Januari 2021, 09:00 WIB
Banjir Bandang Bogor
Banjir Bandang Bogor /Instagram/@bpbdkabbogor

PORTAL MAJALENGKA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengatakan, akan segera mengupayakan normalisasi aliran sungai untuk menghindari luapan air pascabanjir bandang di Puncak.

"Upaya-upaya ke depan, kita sudah koordinasi dengan dinas teknis terkait, mulai dari Kementerian PUPR, kemudian Balai Besar wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, PTPN, kemudian dengan dinas terkait lainnya untuk normalisasi aliran sungai untuk menghindari luapan air yang secara antisipasi untuk bisa ditempatkan kembali masyarakat ke rumahnya masing-masing dengan segera," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Raya Al Fajar melalui sambungan telepon dengan ANTARA, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan upaya normalisasi sungai diperkirakan akan membutuhkan waktu 10-12 hari, sehingga setelah normalisasi tersebut, warga terdampak diharapkan bisa kembali ke rumah mereka masing-masing dengan segera.

Baca Juga: Antara Karawang Bekasi Akan Dibangun Jembatan Penghubung

Normalisasi aliran sungai tersebut merupakan upaya transisi darurat guna segera memulihkan kondisi pascabanjir bandang yang terjadi di Puncak, Kabupaten Bogor, pada Selasa (19/1).

"Artinya, penanganan pengalihan arus itu adalah salah satu bentuk antisipasi atau mitigasi struktural untuk menangani atau mengendalikan aliran air sungai yang mencari jalannya sendiri karena tersumbat, kemudian kita kendalikan kembali untuk wialayah di sekitar Gunung Mas inj dengan normalisasi dan pembuatan tanggul," katanya.

Untuk antisipasi di daerah lain, terutama di daerah rawan bencana, upaya antisipasi atau mitigasi akan dilakukan secara nonstruktural dengan berupa imbauan.

Baca Juga: Jalur Kuningan-Majalengka Sempat Putus Akibat Longsor Cikijing

"Kita sudah sampaikan semua sampai ke aparatur yang di bawah, mulai dari kecamatan, desa, RT dan RW untuk siaga. Karena Kabupaten Bogor ini cukup luar biasa luas dan besar, dengan jumlah penduduk yang juga banyak, walaupun memang tersebar dan secara geografis juga memungkinkan terjadinya bencana, kita imbau untuk waspada dan segera melaporkan kalau ada informasi terkait potensi bencana, bahkan yang belum terjadi, sehingga bisa segera kita antisipasi," kata Raya lebih lanjut.

Sementara itu, untuk perumahan yang berada di rawan bencana, BPBD setempat akan mendiskusikan upaya solutifnya dengan dinas teknis terkait guna meminimalkan dampak kerusakan dari potensi bencana alam lainnya di masa mendatang.

Baca Juga: Pemprov Jabar akan Percepat Waktu Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

"Secara teknis nanti dengan dinas teknisnya. Apakah ini cukup dengan upaya setempat atau upaya lain. Kita juga segera mintakan kepada badan geologi PVMB untuk segera memetakan dan memberikan rekomendasi, apakah memang dibutuhkan relokasi atau cukup dengan rehabilitasi dan normalisasi saja," demikian kata Raya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x