Ridwan Kamil : Kluster Ponpes Prioritas Tes Covid-19

10 November 2020, 12:45 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memprioritaskan pondok pesantren (ponpes) untuk tes Covid-19. /Twitter/@ridwankamil

PORTAL MAJALENGKA - Penyebaran Covid-19 di Jawa Barat sempat menyasar kluster pondok pesantren (ponpes). Daerah di Jawa Barat yang terdapat klaster pesantren diantaranya Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil membeberkan, penyebab kluster pesantren dikarenakan aktivitas para tenaga pengajar serta orang luar yang sering berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan pesantren.

Baca Juga: Angka Kesembuhan Pasien COVID-19 di Jabar Masih di Bawah Nasional

Mayoritas kluster pesantren menurut Kang Emil umumnya datang dari mereka mereka yang keluar masuk ke komplek pesantren.

“Diantaranya gurunya dan pemasok atau pihak ketiga yang melakukan kegiatan di pesantren. Itu akan jadi prioritas dalam pengetesan,” kata Kang Emil, Senin 9 November 2020.

Orang nomor satu di Pemprov Jabar ini mengingatkan supaya para pengurus pesantren tetap taat menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya.

Baca Juga: Pemekaran 3 DOB Baru di Jawa Barat Akan Disampaikan ke Pusat

“Kluster pesantren ini sama seperti yang lain, karena Covid-19 tidak memilih-milih. Dia (Covid-19) akan menular di kampus, di sekolah, maupun di pesantren. Selama protokol kesehatan tidak dilaksanakan maka potensi ada,” kata dia.

Sementara Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum menekankan pentingnya keterbukaan pimpinan dan pengelola ponpes, dalam mengantisipasi penyebaran Covid- 19 di pesantren.

Kang Uu pun menginstruksikan para pimpinan dan pengelola ponpes segera koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 atau Dinas Kesehatan setempat, jika di lingkungan ponpes ditemukan gejala Covid-19.

Baca Juga: Hidup Sehat dan Berhenti Merokok Untuk Menghindari Dampak Terburuk COVID-19  

“Jika terjadi gejala Covid-19, diharapkan para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada Gugus Tugas setempat,” kata Kang Uu.

“Pimpinan ponpes jangan menyembunyikan kalau di lingkungannya ditemukan kasus positif,” tegasnya.

Kang Uu berharap, kasus Covid-19 tidak terjadi lagi di seluruh ponpes di Jabar. Sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini mengingatkan pengelola ponpes terus memperketat penerapan protokol kesehatan 3M di lingkungan ponpes.

Baca Juga: Pasca Temukan Kasus Covid 19 Klaster Industri, Dinas Kesehatan Majalengka Sidak Pabrik

Sementara Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengonfirmasi temuan 86 kasus positif Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, secara keseluruhan total kasus terkonfirmasi di Kota Tasikmalaya per 1 Oktober 2020 berjumlah 206 kasus.

“Kluster pesantren adalah yang terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya,” kata Uus.

Menurut Uus, saat ini orang terkonfirmasi positif dari pesantren tersebut masih menjalani isolasi mandiri di lingkungan ponpes. ***

 

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler