PORTAL MAJALENGKA - Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keragaman budaya.
Salah satunya adalah keindahan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Suku Baduy Dalam yang merupakan suku asli Sunda Banten.
Masyarakat Suku Baduy Dalam masih menjunjung tinggi nilai-nilai yang diwariskan para leluhurnya hingga saat ini.
Meski zaman sudah canggih dan teknologi semakin berkembang, Suku Baduy Dalam tetap mempertahankan keaslian budayanya.
Dikutip Portal Majalengka dari kanal YouTube Wira Wiharja Tan yang dirilis pada 13 Januari 2021 dengan judul Suku Baduy Dalam - Exclusive.
"Video ini merupakan dialog bersama teman saya dari Suku Baduy Dalam yang bernama kang Sanif. Beliau merupakan suku asli Baduy Dalam," tulis Wira Wiharja Tan dalam deskripsi YouTube-nya.
Baca Juga: GROGI! Giorgino Abraham Bikin Yasmin Napper Demam, Sepasang Pemeran Utama Love Story the Series
"Saya dengan kang Sanif sudah berteman kurang lebih 10 tahun, dan kali ini saya bersama kang Sanif akan berbagi sedikit cerita tentang Suku Baduy Dalam," lanjutnya.
Sebagai masyarakat Suku Baduy Dalam, Sanif sedikit menjelaskan tentang adat istiadat yang berlaku di tanah adatnya.
Suku Baduy Dalam dikenal teguh memegang prinsip kearifan lokal, sehingga memilih mengasingkan diri dari perkembangan zaman untuk menjaga warisan leluhur.
Bahkan masyarakat Suku Baduy Dalam tidak diperbolehkan menggunakan alat transportasi modern dalam kesehariannya.
Sehingga mereka lebih memilih berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki dengan pakaian adat berwarna hitam putih.
Sedangkan masyarakat Suku Baduy Luar diberikan sedikit kelonggaran dan kebebasan dalam hal menggunakan alat elektronik, termasuk dapat pergi kemanapun menggunakan kendaraan.
Wira Wiharja Tan juga dibuat kagum dengan adat yang masih dijunjung tinggi masyarakat Suku Baduy Dalam.
"Uniknya gini, jadi Baduy Dalam ini kalau kemana-mana dia engga pakai alas kaki dan engga mau naik kendaraan umum," ujar Wira Wiharja Tan, pemilik YouTube.
Baca Juga: HASIL FINAL LIGA CHAMPIONS 2022 Liverpool vs Real Madrid, Gol Vinicius Junior Bawa El Real Juara
Lebih lanjut, Sanif menuturkan bahwa dirinya selalu pergi keluar kota hanya dengan berjalan kaki.
"Paling jauh pergi ke Bekasi, Bogor, dan udah pernah ke Jakarta sekitar 20 kali bolak balik dan selalu jalan kaki," ucap Sanif.
"Selalu jalan kaki karena enggak boleh sama hukum adat ya?" Tanya Wira memastikan.
Sebagai masyarakat Suku Baduy Dalam, Sanif tak sampai hati jika harus melanggar peraturan adat yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Juga: GOOOLLL! Final Liga Champions 2022 Liverpool vs Real Madrid, Vinicius Junior Buka Keunggulan El Real
"Kami ini lebih menjaga hukum adat. Kalau bicaranya hanya ketahuan sama ngga ketahuan, mungkin pas pergi ke Jakarta ngga mungkin ada yang tahu," jawab Sanif.
"Tapi kita lebih berlaku hidup jujur menjaga adat dan engga mau membohongi adat. kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi yang akan meneruskan generasi ke depan?" Sambungnya.
"Karena kita udah patuh sama hukum adat, jadi engga mau melakukan (berbohong) itu," lanjut Sanif menjelaskan.
Dari segi berpakaian, Baduy Dalam hanya mengenakan pakaian berwarna hitam putih dengan ikat kepala berwarna putih.
Baca Juga: Babak Pertama Liga Champions 2022 Liverpool vs Real Madrid, Gol Karim Benzema Dianulir
Warna putih melambangkan kesucian, sedangkan hitam melambangkan perilaku kehidupan sehari-hari.
Segi berpakaian Suku Baduy Luar sendiri diberi sedikit kebebasan, akan tetapi mereka identik dengan pakaian serba hitam dengan ikat kepala berwarna biru.***