PORTAL MAJALENGKA - Berbeda dengan negara lainnya yang ikut dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), sikap Indonesia dinilai lebih konkret dan berani untuk membantu keadaan darurat di Gaza, Palestina.
Sikap Indonesia tercermin dari komitmen Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih periode 2024-2029 yang disampaikan dalam KTT tanggap darurat untuk Gaza beberapa waktu lalu di Amman, Yordania.
Indonesia berkomitmen untuk memberikan aksi nyata, yakni siap dengan rencana menampung 1.000 pasien dan 1.000 siswa untuk dirawat dan bersekolah di Indonesia. Sikap inilah yang menurut Pengamat Hubungan Internasional, Profesor Hikmahanto Juwana dapat membuat AS dan Israel khawatir.
Pengamat Hubungan Internasional, Profesor Hikmahanto Juwana, mengatakan bahwa Indonesia telah menunjukan kepada negara lain dengan mengambil sikap konkret bukan sekedar 'omon-omon' tapi sudah aksi.
"Jadi saya melihat bahwa keberanian Indonesia ini akan dilihat oleh negara-negara lain, dan tidak cuman sekedar bicara dan level omon-omon katanya ya, tetapi sudah aksi konkret. Nah, inilah yang akan membuat Amerika Serikat Israel juga akan khawatir," kata Hikmahanto kepada wartawan di Jakarta, Sabu 15 Juni 2024.
Kekhawatiran Israel dan sekutunya AS dengan rencana aksi yang akan dilakukan Indonesia diyakini akan dapat menekan kedua negara itu untuk menghentikan aksi genosida.
"Kita berharap kekhawatiran itu akan bisa menghentikan apa yang dilakukan oleh Israel di wilayah Gaza. Ini karena Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai dari majelis umum dewan keamanan PBB semua seolah-olah tidak berkutik atas kebiadaban Israel," ujarnya.
Karena itu, adanya langkah konkret pemerintah Indonesia yang disampaikan Prabowo di forum KTT Yordania ini, Menurut Hikmahanto diharapkan bisa diikuti oleh negara-negara lain.