Trump Balas Serangan Demokrat

24 Agustus 2020, 06:56 WIB
Presiden AS Donald Trump. (Instagram/@realdonaldtrump) /Instagram/@realdonaldtrump

PORTAL MAJALENGKA – Partai Demokrat melalui Joe Biden bakal membawa kekacauan bagi Amerika Serikat, jika menjadi presiden dan memerintah di gedung putih November mendatang.

Penegasan tersebut disampaikan Donald Trump setelah diserang Partai Demokrat sebagai pemimpin yang kacau dan tidak jujur.

Untuk bahan konvensi Partai Republik sendiri minggu depan, Trump menekankan tema hukum dan ketertiban.

Tema tersebut sebagai tanggapan terhadap protes antirasisme dan kebrutalan polisi di kota-kota AS termasuk Portland, Oregon.

“Jika lawan kami menang, tidak ada yang akan aman di negara kami,” kata Trump.

“Saya satu-satunya yang berdiri di antara impian Amerika dan anarki total, kegilaan dan kekacauan,” kata Trump.

Seperti dilansir reuters, Trump mengatakan polisi telah dilemahkan di kota-kota “yang dikelola Demokrat”.

Trump mengutip lonjakan pembunuhan di Chicago, Minneapolis, New York dan Philadelphia.

Dia mendesak orang Amerika menolak “sosialis kiri radikal dan Marxis” dan menyebut pengunjuk rasa di Portland "gila".

“Jadi masa depan negara kita dan peradaban kita dipertaruhkan pada 3 November,” katanya dalam pidat di Arlington, Virginia.

Sementara Joe Biden dan pasangannya, Kamala Harris, menerima pencalonan partainya pada konvensi empat hari Partai Demokrat.

Pembicara demi pembicara dari Partai Demokrat menandai empat tahun masa jabatan Trump sebagai kekacauan.

Konvensi yang diadakan virtual karena Covid-19, menampilkan kritik pedas terhadap karakter Trump.

Termasuk kebijakan penanganan terhadap krisis kesehatan yang menewaskan lebih dari 170.000 orang di Amerika Serikat.

Biden membuka pidato penerimaannya dengan mengatakan Presiden saat ini telah menyelubungi Amerika dalam kegelapan.

“Terlalu banyak amarah. Terlalu banyak ketakutan. Terlalu banyak perpecahan,” ujar Biden.

Selang sehari, Trump membalas konvensi Demokrat paling gelap dan paling suram dalam sejarah Amerika.

Dia juga menyarankan, tanpa memberikan penjelasan atau bukti, bahwa Ketua DPR dari Partai Demokrat bisa menjadi presiden.

“Saya tidak berpikir Anda akan tahu dua minggu kemudian. Saya tidak berpikir Anda akan tahu empat minggu kemudian,” katanya.

“Ada teori bahwa jika Anda tidak memilikinya pada akhir tahun, Nancy Pelosi yang gila akan menjadi presiden,” katanya. (Reuters/Doina Chiacu/Jeff Mason)

 

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler