Pak Kades Ungkap Keseharian Tuti dan Amelia Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

- 25 Oktober 2021, 14:49 WIB
Foto kebersamaan Yoris dengan almarhum ibunya, Tuti dan adik kandungnya, Amel. Pakar hukum ada hal yang membuat polisi kesulitan mengungkap pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang
Foto kebersamaan Yoris dengan almarhum ibunya, Tuti dan adik kandungnya, Amel. Pakar hukum ada hal yang membuat polisi kesulitan mengungkap pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang /Youtube Indra Zainal Chanel/

 

PORTAL MAJALENGKA - Polisi belum menetapkan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang. Terungkap keseharian korban Tuti dan Amelia.

Tuti dan Amelia baru saja mengalami kebahagiaan setelah sebelumnya mereka berpuluh-puluh tahun hidup dalam kesederhanaan.

Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim mengungkapkan, korban dahulunya hidup penuh kesederhanaan.

Baca Juga: Keluarga Bisa Prediksi Siapa Sebenarnya Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Dia mengaku masih bersedih atas pembunuhan korban yang merupakan masih saudara.

Indra Zainal berdoa agar pelaku segera tertangkap dan mendapatkan azab setimpal atas perbuatannya.

“Ya Alllah, segerakanlah tunjukan siapa pelaku pembunuh mereka. Berikan pelaku adzab,” ujar Indra Zainal.

Baca Juga: TERBARU Pesan Terakhir Amel kepada Dicky Pacarnya, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Itu melalui YouTube pribadinya, indra zainal chanel, berjudul “Kebahagiaan Itu Begitu Singkat!!!,” pada Minggu, 17 Oktober 2021.

Indra Zainal menyebutkan, bahwa Amalia Mustika Ratu adalah sosok gadis lugu dan pemalu.

Menurut Indra Zainal, malam itu dirinya tidak ada firasat sedikit pun adanya pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Penjelasan Orang Terakhir yang Bertemu Korban

Sementara itu, Rohman Hidayat selaku kuasa hukum dari Yosef (suami Tuti Suhartini dan ayah Amalia Mustika Ratu), menduga kasus pembunuhan ini terkait  Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Rohman Hidayat mengatakan hal itu, kepada Tim DeskJabar di Bandung, pada 20 September 2021.

Menurut Rohman, Yayasan Bina Prestasi Nasional didirikan tahun 2008 dengan bantuan Bupati Subang saat itu, Eep Hidayat.

Sebab, Yosef dan adiknya, Mulyana, adalah tim sukses Eep Hidayat.

Tahun 2009, didirikanlah SMK yang saat itu masih menempel di gedung SD di daerah Cijengkol Subang, dengan Yosef sebagai pendiri.

Sampai saat, sudah ada dua lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional yaitu SMK dan SMP.

Adapun susunan Kepengurusan Yayasan Bina Prestasi adalah, Pendiri Yosef, Ketua Yoris, Sekretaris Amalia Mustika Ratu, dan Bendahara Tuti Suhartini.

Sementara itu, sekilas tentang Eep Hidayat dikutip dari pikiran-rakyat.com terbitan 14 Februari 2018, ditulis Fitrah Ardiansyah - Periset PR, diunggah pukul 06:29 WIB, tertulis, Eep Hidayat merupakan Bupati Subang yang menjabat pada periode 2003-2008 dan 2008-2013.

Ia mengawali karir politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Subang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Jelang akhir masa jabatannya di periode pertama, nama Eep disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi upah pungut pajak bumi dan bangunan.

Akan tetapi ia masih bisa mengikuti dan memenangkan Pemilu 2008.

Eep awalnya diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung pada 2011 dan divonis bebas.

Namun putusan tersebut dimentahkan di tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung yang memutuskan Eep bersalah.

Eep divonis 5 tahun penjara dan membayar denda sebesar Rp 200 juta atau subsider 3 bulan kurungan serta membayar uang pengganti sebesar Rp2, 548 miliar.

Artikel ini sebelumnya tayang di Desk Jabar dengan judul: UPDATE Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Korban Dahulunya Hidup Dalam Kesederhanaan. ***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah