Network
Belum lagi atap beton yang menunjukkan tanda-tanda keropos dapat runtuh sewaktu-waktu dan mengubur semua yang ada di dalamnya.
Orang-orang makin panik karena tidak ada pompa yang dapat memindahkan air kolam di supermarket ke luar, sehingga ketinggian air tak berubah.
Baca Juga: Ini Pesan Camat Kepada Perangkat Desa Ligung Lor yang Baru Dilantik
Tidak ada pilihan lain, kecuali melakukan kerja sama. Padahal semula orang-orang itu berasal dari latar dan persoalan yang berbeda.
Ada gadis pengutil barang di supermarket. Ada manajer yang semula dirampok sekelompok orang. Ada pula penjaga keselamatan pantai.
Orang-orang menyelamatkan diri dengan menaiki rak supermarket dan mencoba bertahan di atasnya.
Baca Juga: Bonus Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Pantes Bikin Ngiler
Keinginan untuk selamat membuat orang-orang berbuat nekad dan tidak masuk akal. Seorang di antaranya mencoba mengail hiu predator dengan menggunakan umpan manusia.
Detik demi detik penuh ketegangan dan ancaman. Hiu putih terus bergerak menelusuri sela-sela rak supermarket menunggu mangsa yang jatuh untuk disantap.
Di tengah ketiadaan senjata, orang-orang kebingungan bagaimana caranya membunuh hiu predator yang menunggu mangsa di bawah kaki.
