Kisah Abu Nawas yang Terkenal Di Negeri Mesir Karena Perkara Mimpi

2 November 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi. Kisah Abu Nawas yang Terkenal Di Negeri Mesir Karena Perkara Mimpi /Youtube/humorsufiofficial

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas merupakan tokoh sufi yang menjadi salah satu orang kepercayaan Sultan Harun Al Rasyid.

Pasalnya Abu Nawas selain cerdas juga selalu membuat sultan tertawa di saat sultan harus memikirkan persoalan pelik rakyatnya.

Abu Nawas juga merupakan seorang yang jenaka pada masanya, sehingga banyak kisah tentang kelucuan Abu Nawas.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Menghancurkan Benda-benda Di Istana Tapi Tak Dihukum Raja

Dilansir dari buku Abu Nawas Sang Penggeli Hati (2003:13), Abu Nawas terkenal di Negeri Mesir karena perkara mimpi.

Diceritakan bahwa suatu siang Abu Nawas tengah mengajar para muridnya di teras rumahnya.

Sedang asyik melaksanakan belajar-mengajar, tiba-tiba datanglah seorang pemuda dan seorang ibu tua.

Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia U20 vs Moldova, Musuh Kena Prank Sakti Shin Tae-yong

Setelah mereka mengobrol, kemudian Abu Nawas menyuruh para muridnya untuk pulang.

"Baiklah, untuk pelajaran siang ini kita cukupkan, namun nanti malam datanglah lagi sambil membawa cangkul, penggali, martil, dan batu," ucap Abu Nawas.

Para muridnya mengiyakan walaupun terlihat dari raut wajah mereka yang keheranan.

Baca Juga: MENGENAL Sedulur Papat Lima Pancer dalam Pandangan Masyarakat Jawa atau Kejawen

Namun muridnya selalu percaya kepada gurunya meskipun terkadang suka memberikan perintah aneh, tapi hal itu bukan tanpa alasan.

Singkat cerita, malam pun tiba, murid-murid Abu Nawas sudah berkumpul di rumahnya.

"Hai para murid ku, jika kalian semua sudah membawa peralatan yang aku perintahkan, segeralah kalian menuju rumah tuan Kadi!" Ucap Abu Nawas memberi perintah.

Baca Juga: LATIHAN SOAL TES TULIS PPK dan PPS untuk Pemilu 2024, 80 Persen Keluar dalam Tes Tulis

Salah seorang murid bertanya "untuk apa kami ke sana wahai guru?" Tanyanya.

"Rusaklah rumah tuan Kadi sampai rata dengan tanah!" Jawab Abu Nawas.

"Jika ada yang menghalangi maka lemparlah dengan batu yang kalian bawa tadi" sambungnya.

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Abu Nawas saat Baginda Raja Dapat Ancaman Pembunuhan dari Orang Tak Dikenal

Perlu diketahui bahwa Kadi pada masa itu merupakan seorang yang dihormati sebagai penghulu, namun setara dengan hakim yang memutuskan berbagai pendapat.

Pergilah para murid itu ke rumah tuan Kadi dan menghancurkan rumah Kadi hingga rata dengan tanah.

Tidak ada warga kampung yang berani mencegah karena banyaknya murid Abu Nawas. Bahkan tuan Kadi pun pasrah dengan keadaannya.

Baca Juga: Peringati Hari Santri 2022 Dema IAIN Syekh Nurjati Cirebon Gelar Dialog Santri Internasional

Esoknya tuan Kadi mengadukan hal tersebut kepada Sultan Harun Al-Rasyid. Abu Nawas pun dipanggil dan dihadapkan ke hadapan Sultan bersamaan dengan tuan Kadi.

"Apakah betul kamu menyuruh para muridmu untuk menghancurkan rumah tuan Kadi?" Tanya sultan.

"Betul" ucap Abu Nawas singkat.

"Atas dasar apa kamu menghancurkan rumah tuan Kadi?" Tanya raja kembali.

Baca Juga: Polres Majalengka Kejar Ayah dari Bayi yang Dibuang Karyawati PT Shoetown Ligung Indonesia

"Hamba bermimpi bahwa tuan Kadi menyuruh saya untuk menghancurkan rumahnya, karena ia ingin rumah yang lebih bagus dari rumahnya yang sekarang" jawab Abu Nawas Enteng.

Sultan pun geleng-geleng sambil bertanya kembali "apakah boleh hanya karena dasar mimpi, maka perintah dilakukan? Kamu memakai hukum dari Negeri mana Nawas?" Tanya sultan.

"Hamba memakai hukum tuan Kadi wahai Baginda" ucap Abu Nawas.

Sontak tuan Kadi pun mukanya berubah pucat. Namun di sisi lain, Sultan terheran mendengan ucapan Abu Nawas.

Baca Juga: MALING BIKIN GEGER WARGA LIGUNG, Tak Ada Ayam, Kolang Kaling pun Disikat

"Hukum yang bagaimana yang kamu maksud Nawas?" Tanya sultan kembali.

"Beberapa hari yang lalu, telah datang seorang pemuda yang kaya raya berasal dari Mesir, namun kemudian kemarin dia datang bersama ibu tua dan menjadi orang miskin" Abu Nawas bercerita.

"Hal itu karena hartanya dirampas oleh tuan Kadi ini. Tuan Kadi bermimpi bahwa anaknya menikah dengan pemuda ini dengan mahar yang sangat banyak" Abu Nawas melanjutkan.

"Bangun dari tidur, tuan Kadi ini menagih mahar dalam mimpinya kepada pemuda tersebut, karena tak mau memberikan, Kadi ini kemudian merampas semua kekayaannya" ucap Abu Nawas mengakhiri.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Surabaya yang Hits dan Viral, Dijamin Murah!

Karena Sultan tak ingin memutuskan hal yang salah, maka sultan menyuruh untuk menghadapkan pemuda itu di hadapannya sambil disaksikan oleh Kadi.

Setelah mendatangkan pemuda ini, Kadi pun terpojok yang berujung pemecatan oleh Sultan.

Pemuda tadi hendak berterimakasih kepada Abu Nawas dengan memberikan sebagian hartanya yang dikembalikan Kadi.

Baca Juga: Hampir 1 Miliar Rupiah, Agen Trevel Umroh Bawa Kabur Uang Jama'ah Asal Majalengka dan Indramayu

Namun Abu Nawas menolaknya dan pemuda itu pun kembali ke Negerinya yakni Mesir.

Di Mesir ia menceritakan kebaikan hati dan keunikan Abu Nawas dalam memecahkan masalah.

Walhasil, Abu Nawas pun menjadi buah bibir di Negeri Mesir dan menjadi terkenal di sana.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Abu Nawas Sang Penggeli Hati

Tags

Terkini

Terpopuler