Lebih Cerdas Dari Jin Ifrit, Abu Nawas Diperintah Raja Harun Ar-Rasyid untuk Pindahkan Istana ke Atas Gunung

19 Agustus 2022, 06:07 WIB
Cerita Abu Nawas /tangkapan layar/youtube@humorsufiofficial

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas merupakan salah satu pujangga Arab dan merupakan salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik.

Abu Nawas, penyair ulung sekaligus tokoh Sufi yang hidup pada zaman khalifah Harun Ar Rasyid di Baghdad ini memiliki nama lengkap Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami.

Kecerdikan seorang Abu Nawas tentu sudah tidak diragukan lagi. Sehingga Abu Nawas menjadi salah satu orang kepercayaan Raja Harun Ar Rasyid.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Jual Kipas Awet hingga 100 Tahun, Sadarkan Penjual Baju yang Menipu

Berikut ini cerita Abu Nawas yang mampu menjawab keinginan Raja Harun Ar-Rasyid yang menginginkan istananya dipindah ke atas gunung.

Dikisahkan saat itu, Raja Harun Ar Rasyid memiliki keinginan untuk memindahkan istana setelah membaca kisah tentang kehebatan Raja Sulaiman yang memindahkan Singgasana Ratu Balqis ke istananya melalui bantuan jin.

Kecerdasan Abu Nawas dalam menjawab perintah untuk memindahkan istana ke atas gunung agar Raja lebih leluasa melihat pemandangan di sekitar istana.

Baca Juga: Mau Dapat Pecahan Uang Kertas Baru 2022? Simak Syarat dan Caranya Berikut

Pekerjaan yang mustahil bagi kebanyakan orang baru saja membaca kitab tentang kehebatan Raja Sulaiman yang mampu memerintahkan para Jin memindahkan Singgasana Ratu Bilqis di dekat istananya.

Baginda tiba-tiba merasa tertarik mulai untuk melakukan hal yang sama. Mendadak beliau ingin istananya dipindahkan ke atas gunung agar bisa lebih leluasa menikmati pemandangan di sekitarnya.

Namun bukankah hal itu tidak mustahil bisa dilakukan, karena ada Abu Nawas yang amat cerdik di negerinya.

Baca Juga: Bank Indonesia Resmi Luncurkan Pecahan Uang Kertas 2022, Uang Pecahan Lama Masih Berlaku?

Abu Nawas segera dipanggil untuk menghadap Baginda Raja Harun Ar Rasyid. Setelah Abu Nawas dihadapkan Baginda Raja berkata.

"Sanggupkah engkau memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku lebih leluasa melihat Negeriku?," tanya Baginda Raja.

Abu Nawas tidak langsung menjawab. Setelaah berpikir sejenak hingga keningnya berkerut

"Tidak mungkin menolak perintah Baginda kecuali kalau memang ingin dihukum," batinnya.

Baca Juga: Keramat Wali Allah Guru Sekumpul, Masih Bayi Sudah Mampu Mengecoh Tentara Jepang

Akhirnya Abu Nawas terpaksa menyanggupi proyek raksasa itu. Ternyata ada satu lagi permintaan dari Baginda, yaitu pekerjaan itu harus selesai hanya dalam waktu 1 bulan.

Abu Nawas pulang dengan hati gundah. Setiap malam Ia hanya berteman dengan rembulan dan bintang-bintang. Hari-hari dilewati dengan kebingungan. Tak ada hari yang lebih berat dalam hidup Abu Nawas kecuali hari-hari tersebut.

Tetapi pada hari ke-9, Ia tidak lagi merasa gundah gulana. Keesokan harinya Abu Nawas menuju istana, Ia menghadap Baginda untuk membahas pemindahan istana.

Dengan senang hati Baginda akan mendengarkan apa yang diinginkan Abu Nawas.

Baca Juga: Sinopsis Film Sayap Sayap Patah, Diangkat dari Kisah Nyata Tragedi Penyerangan Brimob 2018 Silam

"Ampun Tuanku hamba datang kesini hanya untuk mengajukan usul untuk memperlancar pekerjaan hamba nanti," kata Abu Nawas.

"Apa usul itu?," jawab Baginda Raja.

"Hamba akan memindahkan istana Paduka yang mulia, tepat pada hari Raya Idul Qurban yang kebetulan hanya kurang 20 hari lagi,"

"Kalau hanya itu usulmu baiklah," kata Baginda.

Baca Juga: MENGENAL Channa Argus, Snakehead Top Predator yang Kontroversial

"Satu lagi Baginda, hamba mohon Baginda menyembelih 10 ekor sapi yang gemuk untuk dibagikan langsung kepada para fakir miskin," kata Abu Nawas.

"Usulmu kuterima," kata Baginda menyetujui

Setelah itu, Abu Nawas pulang dengan perasaan riang gembira. Kini tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan toh nanti bila waktunya sudah tiba ia pasti akan dengan mudah memindahkan istana Baginda Raja.

Jangankan hanya untuk puncak gunung ke dasar Samudera pun Abu Nawas sanggup.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Imam Sibawayh, Ilmuwan Ahli Gramatika Bahasa Arab

Desas-desus mulai tersebar ke seluruh pelosok Negeri, hampir semua orang merasakan kecemaaan. Tetapi sebagian besar rakyat merasa yakin akan kemampuan Abu Nawas, karena selama ini Abu Nawas belum pernah gagal melaksanakan tugas-tugas aneh yang dibebankan di atas pundaknya.

Namun ada beberapa orang yang meragukan keberhasilan Abu Nawas.

Kali ini saat-saat yang dinanti-nantikan tiba, rakyat berbondong-bondong menuju lapangan untuk melakukan salat Hari Raya Idul Qurban dan seusai salat 10 sapi sumbangan Baginda Raja disembelih lalu dimasak kemudian segera dibagikan kepada fakir miskin.

Kini giliran Abu Nawas yang harus melaksanakan tugas berat itu. Abu Nawas berjalan menuju istana diikuti oleh rakyat. Sesampai didepan istana Abu Nawas bertanya kepada Baginda Raja.

Baca Juga: MENGENAL Cara Pelihara Ikan Sepat Mutiara dalam Akuarium, Penting Bagi Pemelihara Ikan Hias Pemula

"Ampun tuanku yang mulia apakah istana sudah tidak ada orangnya lagi?,"

"Tidak ada," jawab Baginda Raja singkat

Kemudian Abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana, Ia berdiri sambil memandangi istana.

Abu Nawas berdiri mematung seolah-olah ada yang ditunggu. Baginda Raja akhirnya tidak sabar.

Baca Juga: KH Fuad Hasyim Buntet Pesantren Cirebon Dikeroyok Puluhan Jawara Ilmu Hitam Hingga Babak Belur

"Abu Nawas mengapa engkau belum juga mengangkat istanaku," tanya Baginda Raja

"Hamba sudah siap sejak tadi Baginda,"kata Abu Nawas.

"Apa maksudmu, engkau sudah siap sejak tadi. Kalau engkau sudah siap lalu apa yang masih kau tunggu?," tanya Baginda masih diliputi perasaan heran.

"Hamba menunggu istana Paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang hadir untuk diletakkan diatas pundak hamba. Setelah itu hamba tentu akan memindahkan istana Paduka yang mulia ke atas gunung sesuai dengan titah Paduka,"

Baca Juga: KERAMAT HABIB KELING! Kisah Istri Kiai Bisa Melahirkan Dengan Lancar Setelah Berdoa di Makam Habib Keling

Baginda Raja Harun Ar-Rasyid terpana, beliau tidak menyangka Abu Nawas masih bisa keluar dari lubang jarum.

Demikian kisah kecerdasan Abu Nawas menjawab perintah Raja untuk memindahkan istana ke atas gunung. Waallahua'lam bisshwab.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Al Fathan

Tags

Terkini

Terpopuler