Ketajaman Firasat Gus Dur

- 9 Juli 2022, 12:32 WIB
Ketajaman Firasat Gus Dur
Ketajaman Firasat Gus Dur /facebook/udin/

Ia pun bergegas menemui Presiden Abdurrahman Wahid. "Gus, saya kan sudah tidak mau jadi menteri (sebelumnya menjabat menteri dua periode). Lagian, saya sudah mau berangkat untuk studi di Amerika Serikat," begitu kata Sarwono kepada Gus Dur.

Baca Juga: 15 Nasihat Gus Dur, Ajarkan Toleransi hingga Politik untuk Kemanusiaan

"Looh, gimana sih Antum. Kan saya sudah kasih tahu di Slipi tahun 1986 bahwa ketika saya jadi presiden, Antum saya jadikan menteri urusan laut," jawab Gus Dur.

Sarwono kaget sekali oleh jawaban itu. Waktu itu Gus Dur berkunjung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, menemui ketua Golkar Sudharmono.

Gus Dur kemudian mampir ke kantor Sarwono Kusumaatmadja dan mengatakan, "Nanti suatu saat saya akan jadi presiden. Sampeyan nanti yang akan saya tunjuk jadi menteri buat urus laut kita".

Hal demikian dikatakan pada tahun 1986. Tiga belas tahun sebelum Gus Dur menjadi presiden.

Baca Juga: Diteliti Melalui Berbagai Manuskrip, Buya Arrazy Hasyim: Walisongo dan Sunan Gunung Jati Fakta Sejarah

Kedua, tanggal 16 juni 1999, tokoh pemuda Muhammadiyah dan NU mempertemukan Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif dengan Gus Dur.

Kata Syafii Maarif, Gus Dur membicarakaan kekhawatiran terjadinya konflik horisontal antara cap jempol darah pendukung Megawati dan pasukan Pam Swakarsa pendukung Habibie.

Sebagai jalan tengah, kata Gus Dur, pada akhirnya nanti dirinyalah sebagai solusi dalam menyelamatkan negara dan akan ditunjuk sebagai presiden.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah