Network
Maka Messi ditempatkan sebagai ujung tombak kembar yang belakangan disandingkan dengan Julian Alvarez. Baik Messi atau Mbappe berusaha disembunyikan dalam posisi yang membuat lawan ragu mengawalnya.
Mbappe membuat lawan ragu apakah harus mengawal Giroud, Dembele atau dia. Sebaliknya Messi juga membuat lawan terpecah antara harus mengawal Alvares dan lainnya, atau dia.
Jelasnya baik Messi ataupun Mbappe keduanya tetap bakal menjadi target sasaran utama untuk diwaspadai bek-bek lawan.
Mbappe dikuntit Kyle Walker kala melawan Inggris dan kemudian Achraf Hakimi saat melawan Maroko.
Sementara Borna Sosa menjadi salah satu yang setia membuntuti gerakan Messi. Semuanya kurang berhasil, kalau pengawalan itu sampai berhasil sehingga kedua megabintang tak mampu mencetak gol.
Tapi umpan-umpan kedua superstar ini tetap berbahaya dan sulit dikendalikan.
Baca Juga: SUKSES JEBOL 2-0, Prancis Akhiri Sensasi Maroko di Semifinal Piala Dunia 2022
Nah, apakah kali ini Nahuel Molina akan pula ditugaskan meredam Mbappe, ataukah Theo Hernandez yang cukup berhasil meredam Hakim Ziyech bisa melumpuhkan Messi nanti.
Butuh lebih dari sekadar kekuatan fisik dan energi untuk menjinakkan kedua superstar ini. Pemain yang ditugaskan membuntuti kedua superstar juga butuh kecerdasan dalam membaca gerakan mereka.
Lihat saja Josko Gvardiol yang bertubuh kekar tidak bisa mengatasi gerakan Messi yang meliuk-liuk di tepi kotak penalti Kroasia sebelum mengirimkan umpan dari sudut sempit di dalam kotak penalti kepada Julian Alvarez.
