Hampir seluruh netizen protes dan mengeluhkan batalnya Timnas Indonesia batal mengikuti Piala AFF U-23 di Kamboja.
Akun @adit mengeluhkan PSSI yang tidak beres dalam mengurus persepekbolaan Indonesia.
"Bagus banget, jadi cerminan bobroknya pssi beserta exco. Dah tau liga 1 udah hampir 80% tim kena covid tetep aja dilanjut itu liga. Kejar setoran teruuuuusssssss, terus aja terus nanti udah ada korban jiwa baru lu pada mingkem sambil kasih gesture," cuitnya.
Sementara akun @multiyonomulti menjelaskan bahwa PSSI seharusnya bertanggung jawab atas pembatalan Timnas Indonesia di gelaran Piala AFF U-23.
"Knpa Hal ini bisa terjadi ? Pengurus dan Tim official harus bertanggung jawab ke pada masyarakat indonesia. Harus nya hal hal seperti ini bisa di antisipasi oleh pengurus dan official. Mengapa gk ada plan A plan B plan C atau plan D ?," cuitnya
PSSI menjelaskan bahwa yang tersisa satu orang kiper, yakni Muhammad Riyandi. Namun, Riyandi baru saja menjalani karantina selama 10 hari. Satu kiper lainnya, yakni Cahya Supriyadi juga positif Covid-19.
Kondisi ini membuat Shin Tae-yong mengirim surat resmi kepada federasi dan mengusulkan untuk membatalkan keikutsertaan Indonesia di Piala AFF U-23. Permintaan Shin Tae-yong ini kemudian direspons oleh PSSI.
Setelah melalui diskusi antara Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Direktur Teknik Indra Sjafri, dan pelatih Shin Tae-yong akhirnya diputuskan untuk membatalkan keikutsertaan Indonesia di turnamen itu.
Soal keinginan pelatih asal Korea Selatan itu, PSSI meminta semua pihak menunggu hasil polymerase chain reaction (PCR) lebih dulu.
Setelah semua PCR pemain dan ofisial keluar, PSSI baru mengambil keputusan. Shin Tae-yong pun mengaku berterima kasih kepada PSSI karena telah mengerti dan memahami situasi yang terjadi di tim U-23.