“Begitu Cantika meraih medali perunggu, tak terasa air mata deras mengalir di pipi saya. Begitu juga suami dan adik-adiknya yang berkumpul di rumah ikut meneteskan air mata kebahagiaan,” kata Siti Aisah.
Tangis haru Siti Aisah dan keluarga karena teringat beratnya perjuangan Cantika. Bukan hanya menghadapi lawan-lawannya lifter kelas dunia, tetapi semangatnya yang sangat tinggi untuk bisa meraih prestasi.
Padahal, Cantika sempat positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri selama sebulan di hotel.
“Kalau tidak salah kejadian itu pada bulan Desember tahun 2020,” tambahnya.
Baca Juga: Raih Medali Perunggu Olimpiade Tokyo, Bonus Minimal Rp1,1 Miliar Menanti Windy Cantika Aisah
Sekarang, keinginan Siti Aisah yang pernah mengoleksi berbagai medali di kejuaraan internasional agar Cantika bisa lebih sukses darinya meniti karir di dunia angkat besi telah terpenuhi.
Apalagi, dia sempat melihat kebahagiaan Cantika yang sukses pada penampilan perdana di Olimpiade melalui video call.
“Mama. Cantika mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan mama, papa serta kakak dan adik. Neng hanya bisa meraih peringkat ketiga,” ujar Cantika saat video call.
Baca Juga: Apresiasi Medali Windy Cantika Aisah, Ketua KONI: Kita Mampu Berprestasi
“Saya langsung aja jawab. Alhamdulillah Neng bisa meraih perunggu di tengah pandemi Covid-19. Video call-nya tidak bisa lama karena Cantika ingin menjawab telepon dari pak Menpora Zainudin Amali,” terang Siti Aisah.