Efek La Nina, Siap-siap Hujan Oktober-November

- 3 Oktober 2020, 13:53 WIB
Ilustrasi La Nina
Ilustrasi La Nina /Antara, BMKG/

PORTAL MAJALENGKA – Masyarakat Indonesia banyak yang mengkhawatirkan mengenai kabar tsunami dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah.

Tidak hanya potensi tsunami,potensi badai juga bisa terjadi di beberapa wilayah. Seiring terpantaunya iklim La Nina di Samudra Pasifik Ekuator dan diperkirakan akan mencapai intensitas moderate hingga akhir 2020.

Baca Juga: Ancaman Tsunami di Wilayah Selatan Jawa Hantui Masyarakat, Begini Tanggapan BMKG

Sehingga perlu diwaspadai dampaknya yang juga dirasakan sejumlah wilayah di Indonesia.

Dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia. Pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu 3 Oktober 2020.

Baca Juga: Prediksi BMKG, Sejumlah Provinsi Kemungkinan Hujan

Hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La Nina sedang berkembang.

Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir.

Nilai anomali telah melewati angka minus 0,5 derajat Celsius, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Baca Juga: Apa Sih Bedanya Cuaca dengan Iklim? Ini Penjelasannya!

Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah minus 0,6 derajat Celsius pada Agustus dan minus 0,9 derajat Celsius pada September 2020.

BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.

Baca Juga: Cek Ban Mobil Sebelum Hujan

Diperkirakan pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.

Pada Oktober beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki Musim hujan.

Diantaranya pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur.

Baca Juga: Ubah Minyak Jelantah Menjadi Emas, Koq Bisa?

Selain itu sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, juga sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Para pemangku kepentingan diharapkan dapat lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Baca Juga: KPK : Mayoritas yang Mundur karena Mendapat Pekerjaan Baru

Misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

Masyarakat juga diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. ***

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah