PORTAL MAJALENGKA - Kisah-kisah historis berkaitan antara Majapahit di Jawa Timur dan Pajajaran di tatar Sunda memang masih layak diperbincangkan. Antara Majapahit dan Pajajaran rupanya sempat memiliki hubungan diplomasi yang cukup harmonis sebelum akhirnya renggang karena perang Bubat.
Prabu Siliwangi sebagai salah seorang raja di Pajajaran berhasil membangun wilayah Sunda ke masa yang lebih makmur.
Dilansir dari buku Pakuan Pajajaran di Tengah Pusaran Sejarah Dunia (2010:319), 2 kerajaan besar di Nusantara ini tentunya memiliki lambang masing-masing.
Diketahui bahwa Majapahit yang berada di Jawa Timur memiliki lambang atau simbol berbentuk buah wilwa atau maja. Meskipun begitu, hal tersebut masih menjadi bahan penelitian lebih lanjut dikarenakan menurut beberapa pendapat setiap masa kepemimpinan memiliki lambang berbeda.
Bentuk buah maja yang dimaksud adalah lambang Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan berbeda pula kala pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi. Bagaimana dengan lambang atau simbol Pajajaran? Rupanya berbagai pendapat pun bermunculan.
Hal tersebut lantaran sangat minimnya catatan atau prasasti yang menyinggung Kerajaan Pajajaran untuk menjadi bahan kajian. Namun pendapat yang cukup terkenal bahwa lambang Kerajaan Pajajaran yakni berbentuk hewan berbelalai panjang yang disebut gajah.
Baca Juga: Menilik Harimau Prabu Siliwangi, antara Mitos dan Bukti Sejarah di Tatar Sunda
Pendapat lain yang tak kalah menarik dan banyak dipercayai masyarakat bahwa Pajajaran memiliki lambang burung gagak. Lambang burung gagak diyakini dipakai Kerajaan Pajajaran pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi atau Jayadewata.