KISAH SUKSES, Petani Milenial Majalengka Raup Rp 1 Miliar Kembangkan Jambu Kristal

- 30 November 2022, 13:20 WIB
KISAH SUKSES, Petani Milenial Majalengka Raup Rp 1 Miliar Kembangkan Jambu Kristal
KISAH SUKSES, Petani Milenial Majalengka Raup Rp 1 Miliar Kembangkan Jambu Kristal /

PORTAL MAJALENGKA – Kisah sukses seorang pertani milenial asal Majalengka bisa raup Rp 1 miliar dari budidaya jambu kristal.

Namanya Agustina Heriyanto, petani milenial asal Desa Jayi, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka.

Dia mulai menaman jambu kristal Jayi yang merupakan jambu tersebut bantuan dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.

Baca Juga: KISAH SUKSES Petani Cantik Asal Majalengka Sekali Panen Sayuran Bisa Beli Satu Mobil

Kementerian Pertanian memberikan perhatian dan pendampingan kepada para petani untuk meningkatkan produksi, mutu dan kesejahteraan para petani.

Agus mengatakan, awalnya ada saran dari Direktur Jenderal Hortikultura saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka.

Menurutnya, untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan usaha dan kerja keras. Serta diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh dalam setiap tahapan tumbuh kembang setiap komoditas yang ditanam.

Baca Juga: Emak Emah, Petani Organik Asal Tasikmalaya yang Tak Pernah Renta sampai Usia Senja

Seperti memberikan pupuk yang cukup, pembungkusan buah serta penyiraman sesuai dengan yang diperlukan.

“Untuk nama Jayi adalah nama desa di mana jambu kristal banyak dibudidayakan di Kabupaten Majalengka,” kata Agus dilansir Portal Majalengka dari Warta Tani, Rabu 30 November 2022.

Jambu kristal Jayi asal Kabupaten Majalengka sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan beberapa konsumen bergantian datang ke kebun milik Agus untuk membeli hasil panennya.

Baca Juga: NENG NADINE Mojang Bandung Kena PHK, Malah Sukses Jadi Pengusaha, Omset 100 Juta Per Bulan Jualan BASRENG

Baik untuk dinikmati sendiri maupun untuk dijual kembali.

Beberapa ciri khas jambu kristal asal Kabupaten Majalengka adalah berkulit cerah, bersih, dan rasanya manis. Jika digigit kriuk/garing dan kandungan air lebih banyak.

Beberapa pasar yang telah disambangi jambu kristal Jayi produksi Agus adalah pasar Sumber, Kota Majalengka, Sumedang, Subang, Kota Cirebon, Bandung, Jakarta dan lain sebagainya.

Kini, pilihan Agus ternyata tidak salah, jerih payahnya mulai membuahkan hasil. Jambu kristal Jayi yang ditanam telah berjumlah sekitar 6.000 pohon, bila satu pohon menghasilkan rata-rata 20 Kg dan saat ini harga dipasaran sekiar Rp 17 ribu per Kg.

“Jika diasumsikan dijual dengan harga Rp 10 ribu per kg, maka dalam sekali panen Agus bisa meraup hasil sebanyak Rp 1,2 miliar. (6.000 pohon x 20 Kg/ pohon x Rp 10.000),” terang Agus bersemangat.

Disamping itu, Agus pun sudah mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar yaitu sekitar 40 orang per hari ditambah dengan beberapa orang yang bekerja membantu di kebunnya.

Agus menceritakan, setelah lulus kuliah menyandang gelar Sarjana Ekonomi. Agus pernah bekerja di salah satu Bank swasta di Bandung.

Namun atas saran dari orang tuanya dan keyakinannya mengenai prospek pertanian di Indonesia, Agus kembali ke desa untuk membantu meneruskan usaha orang tuanya menjadi petani.

Plt Direktur Buah dan Florikultura, Sri Wijayanti Yusuf mengapresiasi keberhasilan Agus berusahatani jambu kristal Jayi di Kabupaten Majalengka.

“Semoga keberhasilan Agus dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk tidak takut menjadi seorang petani, dan ke depan kita harapkan akan muncul Agus-Agus lainnya,” ujar Yanti.

Yanti menambahkan bahwa jambu biji juga berpeluang untuk mengisi pasar internasional, hal ini terbukti dari data BPS bahwa ekspor jambu biji pada 2018 sebesar 143 ton meningkat 76 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 81 Ton.

“Jambu biji kita sudah masuk pasar Singapura, Malaysia, Korea, Kuwait dan Saudi Arabia,” tambahnya.

Untuk mensuplai pasar baik dalam negeri maupun ekspor tentunya kita harus menjaga kualitas dan kontinuitas.

“Oleh karena itu dalam setiap berusaha tani hortikultura harus tetap berpijak pada kaidah GAP/SOP sehingga bisa menghasilkan buah yang berkualitas baik,aman konsumsi dan berdaya saing,” tutup Yanti.***

 

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x