PORTAL MAJALENGKA - Sebagai wilayah yang berada di pegunungan, Kabupaten Majalengka memiliki panorama alam yang indah.
Karena itu, tidak sedikit destinasi wisata alam di Kabupaten Majalengka yang memanjakan mata.
Tak hanya keindahan alamnya, Majalengka juga memiliki banyak hal yang menarik lainnya. Salah satunya keberadaan kampung terkecil, mungkin di dunia, ada di Majalengka.
Baca Juga: Balemalang, Kampung Unik dari Majalengka yang Hanya ada 5 Bangunan Rumah
Dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Bolokotono TV, kampung terkecil itu adalah Kampung Balemalang yang berada di Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
Suasana Kampung Balemalang begitu asri. Jauh dari hiruk pikuk kendaraan. Sehingga membuat kampung ini sangat nyaman untuk dikunjungi.
Konon sejak dulu permukiman di Balemalang tidak pernah bertambah. Hanya tujuh rumah.
Bahkan, rumah di Kampung Balemalang kini telah berkurang menjadi enam bangunan. Terdiri dari lima rumah dan satu bangunan mushola.
Kampung tersebut berjarak 4 Km dari kantor desa, yang mana sebenarnya memiliki akses jalan mulus beraspal. Hanya saja untuk mencapainya tidak mudah.
Apalagi dengan kendaraan roda dua. Karena kondisi jalan yang kecil dan menurun tajam.
Menurut Ketua Grup Majalengka Baheula, Naro mengatakan, Kampung Balemalang merupakan kampung yang dibilang tanggung. Sebab kondisi alam yang terbentuk alami tidak bisa ditambah bangunan rumah lainnya.
"Orang pertama yang tinggal di sana adalah Buyut Rahan dan Babu Jannati pada tahun 1920-an," sebut Naro.
Namun ia tidak mengetahui alasan Buyut Rahan tinggal di kampung tersebut. Menurutnya, bisa jadi untuk bersembunyi atau memang menghindari pertempuran pada saat penjajahan.
Baca Juga: WAJAH SEDIH FANS Argentina Asal Majalengka, Kalah dari Arab Saudi di Piala Dunia Qatar 2022
Belum jelas asal muasal kenapa Buyut Rahan tinggal di Kampung Balaimalang. Apakah menghindari pertempuran membuang diri atau hanya ingin menghindari keramaian dan Ingin menyepi.
"Karena suasana di lingkungan tersebut sangat sepi dan nyaman untuk beristirahat," ujar Naro.
Naro menyampaikan, saat ini kampung tersebut ditinggali lima kepala keluarga. Saat ini mereka merupakan generasi ketiga dari Buyut Rahan yang pertama tinggal.
Baca Juga: What is The LOTEK SEMANGGEN, Kuliner Khas Majalengka Nikmatnya Sangat Menggoda
Kata Naro, merut menurut warga setempat, Kampung Balemalang didirikan orang tuanya sebelum penjajahan Jepang.
Warga setempat kesehariannya berprofesi sebagai petani. Selain itu ada juga yang berketerampilan membuat anyaman dari rotan maupun bambu.
Kehidupan di Kampung Balemalang sangat asri, nyaman dan sejuk. Terlebih penduduknya ramah-ramah, membuat suasana kekeluargaan begitu terasa.
Baca Juga: Ong Kim Swee Ucapkan Salam Perpisahan, Sinyal Saddil Ramdani ke Eropa semakin Kuat
Naro menjelaskan, dinamakan Balemalang karena pada tahun 1930-an di kampung tersebut dibangun sebuah kantor balai desa.
Namun karena menghalangi jalan dipindahkan ke tempat lain, yakni ke Balegedog. Kantor desa yang malang atau menghalangi jalan ini akhirnya menjadi nama Balemalang.***