PORTAL MAJALENGKA – Secara filosofi, penggunaan cryptocurrency atau mata uang kripto memudahkan proses transaksi yang bisa melintasi ruang dan waktu.
Hal tersebut disampaikan wirausahawan dan investor, Gita Wirjawan dalam channel Youtube pribadinya berjudul Inklusi Keuangan Bukan Sekedar E-Wallet – Tessa Wijaya | Endgame S2E30.
Gita mengaku, pada dasarnya dia adalah orang yang sangat tradisional yang masih percaya jika uang yang beredar harus ditopang dengan aset-aset fisik seperti emas. Tapi, sejak tahun 1971, secara global emas ditiadakan.
“Secara filosofi, emas yang seharusnya menjadi cadangan bagi uang yang beredar, sekarang sudah tidak ada lagi,” ucapnya.
Baca Juga: Keberadaan Mata Uang Kripto dan NFT Populer, Ternyata Sudah Ada Sejak Peradaban Mesopotamia
Dia menjelaskan, posisi emas itu bisa melintasi waktu karena proposisinya selalui diakui. Namun, uang tidak bisa melintasi waktu, karena hanya bisa melintasi ruang.
“Maka, filosofinya sejak dulu antara uang dan emas itu memudahkan. Tapi, sejak tahun 1971 keduanya dipatahkan,” jelas pria lulusan Harvard University ini.
Kehadiran, teknologi blockchain yang diberdayakan untuk kepentingan cryptocurrency untuk menjawab kerasahan itu.
“Cryptocurrency itu memudahkan dan menjawab, karena crypto bisa melintasi ruang dan waktu selama ana pipanya,” katanya.