Wewekas dan Ipat-ipat, Pesan Sunan Gunung Jati Berbahasa Cirebon dan Terjemahannya

- 14 Februari 2023, 23:27 WIB
Masjid Agung Sang Cipta Rasa, jejak dakwah Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam. Berikut Wewekas dan Ipat-ipat, Pesan Sunan Gunung Jati Berbahasa Cirebon dan Terjemahannya
Masjid Agung Sang Cipta Rasa, jejak dakwah Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam. Berikut Wewekas dan Ipat-ipat, Pesan Sunan Gunung Jati Berbahasa Cirebon dan Terjemahannya /Husain Ali/Portal Majalengka

PORTAL MAJALENGKA - Wewekas dan ipat-ipat merupakan di antara bahasa komunikasi populer yang digunakan di Cirebon. Dari sisi bahasa, kata wewekas dan ipat-ipat menurut Muhammad Mukhtar Zaidin berasal dari bahasa Jawa.

Kata wewekas berasal dari kata wekas yang artinya pesan atau nasihat. Untuk ipat-ipat sendiri memiliki arti larangan.

Istilah wewekas dan ipat-ipat ini sering juga disebut petatah dan petitih. Petatah bisa diartikan sebagai petuah berisi perintah, sedangkan petitih petuah berisi wantih-wantih atau larangan.

Baca Juga: Menguak Pesan Dakwah Sunan Gunung Jati di Balik Kesenian Sintren di Cirebon

Wewekas dan ipat-ipat yang disampaikan Sunan Gunung Jati bukan sebuah teori panjang yang rumit, tetapi sebatas kalimat pendek-pendek.

Kendati kalimat yang tersusun pendek, wewekas ataupun ipat-ipat tersebut memiliki makna yang mendalam. Sekilas dilihat kalimat itu cukup gampang untuk diingat atau dihafalkan.

Wewekas dan ipat-ipat ini seperti pesan singkat yang padat makna dan mudah dicerna bagi siapa saja yang membacanya. Kalimatnya ringkas tidak berputar-putar, tidak membuat orang bingung untuk memahaminya.

Baca Juga: Lucky Hakim Angkat Bicara Soal Pengunduran Dirinya Sebagai Wakil Bupati Indramayu

Lewat wewekas dan ipat-ipat singkat dan sederhana inilah Sunan Gunung Jati mengajak masyarakat untuk memahami agama secara sadar dan benar.

Bahwa agama sebagai sebuah keyakinan yang ajarannya harus ditaati dengan tidak melupakan statusnya sendiri sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan makhluk lainnya.

Dalam wewekas dan ipat-ipat ini terkandung nilai ketuhanan dan juga kemanusiaan yang sesuai dengan Alquran.

Baca Juga: Ampah Nangka Kuningan, Wisata Alam Menakjubkan yang Ditemukan oleh Klub Motor Trail

Diharapkan dengan mengetahui wewekas dan ipat-ipat ini, kita bisa mendapat manfaat yang bisa menjadikan kualitas hidup ini lebih meningkat.

Biar mudah dipahami maka pada bagian bawah dari wewekas dan ipat-ipat tersebut, kami sertakan pula terjemahannya.

Dan inilah wewekas serta ipat-ipat yang disampaikan Sunan Gunung Jati sebagaimana dimaksud.

Baca Juga: JANGAN PANIK! Ikan Channa Gigit Ekor Cepat Atasi dengan Cara Berikut

Wewekas dan ipat-ipat berkaitan dengan aqidah dan peribadatan

Ingsun titip tajug lan fakir miskin
(Aku titip musholah atau masjid dan fakir miskin)

Yen sembahyang den kongsi kaya pucuke panah

(Sholatlah seperti ujungnya anak panah)

Yen puwasa den kongsi taya tali gendewa
(Puasalah seperti tali busur)

Baca Juga: Kena Comeback! Persib Telan Kekalahan Pertama Bersama Luis Milla di Tangan PSM Makassar

Ibadah kang tetep
(Beribadahlah yang istikomah)
Wedi ing Allah
(Takutlah kepada Allah)

Manah den syukur ing Allah
(Miliki hati yang bersyukur)
Kudu ngakehaken pertobat
(Harus perbanyak bertaubat)

Wewekas dan ipat-ipat yang berkenaan akhlak atau moral secara umum

Singkirana sifat kanden wanci, duena sifat kang wanti.
(Jauhi sifat yang tidak baik, miliki sifat yang baik)

Baca Juga: Side Land Kuningan Makin Lengkap dengan Adanya Villa, Cek Harganya!

Gegunem sifat kang pinuji
(bicaralah hal-hal yang terpuji)
Aja ilok gawe bobad
(Jangan suka berbohong)

Aja ilok ngijek rarohi ing wong
(Jangan suka menghina orang lain)
Aja ngagungaken ing salira
(jangan mengagungkan diri sendiri)

Aja ujub riya suma takabbur
(jangan ujub riya' sum 'ah dan takabur)
Aja due ati ngunek
(Jangan dendam)
Ing panemu aja gawe tingkah
(Bila banyak ide (pandai) jangan sombong)

Baca Juga: Objek Wisata Sarae Land Kuningan Kian Lengkap dengan Adanya Wahana Bermain Anak-anak

Den bisa megeng nafsu
(Harus bisa menahan hawa nafsu)
Angasana diri
(Harus mawas diri)

Wewekas dan ipat-ipat yang berkenaan akhlak atau moral secara khusus

Angasana ing perladu
(jauhi pertengkaran)
Pemboroban kang ora patut anulungi
(yang salah jtidak usah ditolong)

Kenangan hajate wong
(Kabulkan hajat orang)
Aja akeh kang den pamrih
(Jangan banyak mengharapkan pamrih)

Aja ilok gawe kaniaya makhluk
(jangan berbuat aniaya terhadap makhluk lain)
Aja nyidra janji mubarang
(Jangan mengingkari janji kesepakatan)

Baca Juga: Objek Wisata Teras Cibulakan Kuningan Tawarkan Diskon di Hari Valentine

Aja ilok ngamad kang durung yakin
(jangan suka mencela sesuatu yang belum terbukti Kebenarannya)

Wewekas dan ipat-ipat yang berkenaan dengan tata perilaku dalam kehidupan sehari-hari

Tepo swkiro den adol
(Tampilkan perilaku yang baik)
Den hormat ing wong tua
(Harus hormat kepada orang tua)

Den hormat ing leluhur
(Harus hormat kepada leluhur)
Hormaten, emanen, mulyaken ing pusaka
(bersikap hormat, sayang, dan mulyakan pusaka)

Den welas asih ing sapapada
(Hendaknya menyayangi sesama manusia)
Mulyaken ing tetamu
(Hormati tamu).

Baca Juga: Maman Imanulhaq: Biaya Haji Paling Rasional di Angka Rp 50 Juta

Demikian wewekas dan ipat-ipat dari Sunan Gunung Jati, semoga bisa dipahami dan dapat bermanfaat untuk kita amalkan. ***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x