Ternyata dia berada di dalam sebuah ruangan yang berjeruji besi seperti penjara. "Hai! Keluarkan aku dari sini, kenapa aku dipenjara disini?" tanya Abu Nawas.
Baca Juga: Hebatnya Abu Nawas Mampu Menjawab Teka-Teki Sulit dari Baginda Raja Harun Al Rasyid
Tidak berapa lama muncullah seorang Badui yang bertubuh besar. Abu Nawas memperhatikannya dengan seksama. Dia ingat, orang inilah yang menjual bubur haris di rumah besar di tengah desa itu.
"Jangan teriak-teriak! Cepat makan ini!" kata orang Badui tersebut sembari menyodorkan piring. Abu Nawas tidak segera makan.
"Mengapa aku di penjara disini?" tanya Abu Nawas. "Kamu akan kami sembelih dan akan kami jadikan campuran bubur haris," jawab penjual bubur itu.
"Hah? Jadi, yang kamu jual di tengah desa itu bubur manusia?" tanya Abu Nawas. "Itulah makanan favorit kami," jawab penjual bubur itu.
"Kami? Jadi kalian sekampung suka makan daging manusia?" tanya Abu Nawas lagi.
Baca Juga: Kisah Abu Nawas Bohongi Malaikat Munkar Nakir dengan Kain Kafan Usang
"Iya, termasuk dagingmu, sebab besok kamu akan kami sembelih," jawab penjual bubur. "Sejak kapan kalian makan daging manusia?" tanya Abu Nawas.
"Oh.. Sejak lama.. Setidaknya sebulan sekali kami makan daging manusia," jawab penjual bubur.