Kondisi ini mulai berubah sejak Kerajaan Mataram Karangasem kalah perang. Kemudian Pemerintah Kolonial Belanda mulai mengubah fungsi dan peruntukan kawasan.
Cakranegara djadikan sebagai pusat kegiatan ekonomi.
Keberadaan Kota Mataram khususnya struktur kawasan di Cakranegara saat ini yang kesannya teratur sudah terdesain sekitar ratusan tahun lalu, ketika Kerajaan Mataram Karangasem berkuasa.
Pada saat-saat akhir kekuasaannya Kerajaaan Mataram Karangasem berpusat di Cakarnegara dengan jalan yang tembus ke Jalan Pejanggik dan pusat Kota Mataram di sebelah barat.
Ruas Jalan Pejanggik inilah saksi sejarah. Pusat kekuasaan di sini adalah Puri Ukir Kawi di sisi timur simpang empat Cakranegara.
Ketika Belanda masuk ke Lombok dan memenangkan peperangan dengan Kerajaan Mataram Karangasem kondisi Cakranegara dan Mataram mengalami kehancuran.
Belanda sebagai pemenang mulai menata kota itu kembali. Pusat pemerintahannya berpusat di Mataram.
Kantor Gubernur NTB dan Kantor Walikota Mataram saat ini bisa disebut sebagai kelanjutan dari yang dulu dikembangkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai pusat pemerintahan.
Sedangkan kawasan Cakranegara berkembang menjadi pusat niaga sampai sekarang.
Artikel ini terbit di Klik Mataram dengan judul Nama Jalan hingga Tata Kota Jadi Saksi Sejarah Mataram Tempo Dulu. ***