1. Rajin Muthola'ah
Di lingkungan pesantren, istilah muthola’ah menjadi sebuah ciri khas dalam mengkaji, menelaah dan mengupas isi kitab-kitab berbahasa Arab.
Kata muthola'ah berasal dari bahasa arab (طالع) yang berarti membaca. Membaca dengan teliti, menelaah.
Baca Juga: Kisah Masa Kecil Gus Dur yang Sangat Jenius dan Cerdas, Pecandu Buku sejak Kecil
Sedangkan menurut istilah, muthola'ah berarti kegiatan menelaah sebuah pelajaran secara teliti dan mendalam.
Muthola'ah akan sangat akrab jika disandingkan dengan kata santri.
Bukan tidak beralasan, sebab pada kenyataannya santri memang dididik dan diajarkan untuk selalu muthola'ah kembali terhadap pelajaran yang telah dilalui.
Baca Juga: KISAH Kocak Abu Nawas Menyebrangi Lautan untuk Sampai Teluk
Muthola'ah tidak sebatas oleh dan untuk santri. Para masyayikh dan Asatidz pun melakukannya sebelum mengajarkan materi di kelas atau hanya untuk sekedar mudzakaroh.
Tradisi semacam ini, tentu sangat dibutuhkan dan patut dipertahankan. Karena dengan banyak mendalami materi sebuah bab pelajaran, akan membuat pembacanya sadar dari luasnya ilmu itu.