KISAH SARIDIN 'Manghilang' Wali Allah yang Dibongkar Kedoknya oleh Mbah Kholil Bangkalan Madura

- 19 Oktober 2022, 18:15 WIB
KISAH SARIDIN 'Manghilang' Wali Allah yang Dibongkar Kedoknya oleh Mbah Kholil Bangkalan Madura
KISAH SARIDIN 'Manghilang' Wali Allah yang Dibongkar Kedoknya oleh Mbah Kholil Bangkalan Madura /Tangkapan layar kanal YouTube/ A'az Ibad

PORTAL MAJALENGKA - La ya'riful wali illal wali, tidak ada yang mengetahui orang itu wali kecuali oleh seorang wali. Mungkin kisah Saridin yang dibongkar kewaliannya oleh Mbah Kholil Bangkalan Madura ini salah satu ibroh dari kata-kata di atas.

Kedok kewalian Saridin yang hanyalah seorang pembantu ini akhirnya terbongkar, setelah dibuka oleh Mbah Kholil Bangkalan, Madura.

Seperti diketahui, Mbah Kholil Bangkalan Madura, adalah sosok ulama dan juga diyakini merupakan salah satu Wali Allah.

Baca Juga: DO'A AGAR HIDUP KAYA RAYA, Hilangkan Kesusahan Amalan Mbah Kholil Bangkalan Madura

Mbah Kholil Bangkalan Madura atau Syaikhona Kholil lahir pada tanggal 27 Januari 1820 M, di Desa Lagundih, Kecamatan Ujung Piring, Bangkalan, Madura.

Masyhur Mbah Kholil Bangkalan Madura ini diyakini seorang wali Allah oleh banyak kalangan ulama, karena beliau memiliki banyak karomah.

Karomah yang dimiliki Mbah Kholil Bangkalan banyak dikisahkan oleh para pengikutnya atau para santrinya yang menimba ilmu pada Mbah Kholil Bangkalan Madura saat ia masih hidup.

Baca Juga: Kesaktian Keramat Wali Mbah Kholil Bangkalan, Begal Langsung Ciut Mendengar Namanya

Bahkan dalam beberapa kisah menyebutkan bahwa Mbah Kholil Bangkalan Madura kerap sekali berjumpa dengan Nabi Khidir AS.

Berikut salah satu kisah Mbah Kholil Bangkalan Madura yang saat membongkar kedok kewalian Saridin,

Kisah ini dilansir Portal Majalengka dari kanal Youtube A'az Ibad, yang bersumber dari buku 'Surat Kepada Anjing Hitam', Biografi dan Karomah Syaikhona Kholil Bangkalan karya Syaiful Rahman.

Baca Juga: AMALAN Dompet Kempes Agar Tebal Kembali yang Diijazahkan Oleh Kiai Kholil Bisri

Saridin adalah seorang pembantu di salah seorang konglomerat yang tinggal di Madura Timur, suatu ketika sang majikan memanggil Saridin.

"Saridin, saya akan sowan ke Kiai Kholil besok pagi," ucap sang majikan.

"Siapkan kuda dan dokar, jaga baik-baik di rumah selama aku pergi," lanjut sang majikan.

Saridin memang sangat dipercaya oleh sang majikan majikan, Selama menjadi pembantu tak ada tanda-tanda mengeluh walau disuruh apapun.

Hal inilah yang membuat sang majikan sangat senang terhadap Saridin dan sangat mempercayainya.

Apapun perintah sang Majikan, Saridin selalu siap untuk mengerjakannya dengan penuh senyuman. Menyapu, mengepel lantai, mencuci piring, mengisi bak mandi dan menggendong bayi adalah pekerjaan rutinnya setiap hari.

Pemberian apapun oleh sang majikan diterimanya dengan ikhlas. Kelihatannya, Saridin menikmati pekerjaannya.

Keesokan harinya masih pagi-pagi betul, sang majikan memanggil Saridin.

"Jaga baik-baik rumah saya, ya Saridin. Mungkin sepekan saya baru pulang," lanjut sang majikan.

"Iya Tuan, saya akan jaga baik-baik," jawab Saridin sambil membungkukkan badan.

Setelah menempuh perjalanan panjang dari ujung Madura Timur ke ujung Madura Barat, sampailah sang majikan di kediaman Kiai Kholil.

"Assalamualaikum," ucap sang majikan.

"Waalaikumsalam," jawab Kiai Kholil, sambil menatap tajam ke arah tamunya.

"Sampeyan ada keperluan apa jauh-jauh datang ke sini?," tegur Kyai Kholil, masih menatap tajam.

"Mohon barokah doa Kiai untuk kelancaran bisnis kami," pinta sang majikan, memohon.

Tatapan tajam Kiai Kholil yang penuh arti itu, membuat sang majikan gugup.

Tiba-tiba, Kiai Kholil berkata, "Sampeyan tidak perlu jauh-jauh datang ke sini. Di rumah sampeyan ada seorang wali," tegas Kiai Kholil.

"Pulanglah, mintalah doa padanya dan sampaikan salamku," ucap Syaikhona Kholil, menutup pembicaraan.

Dengan perasaan yang tidak karuan, sang majikan mohon pamit. Selama perjalanan pulang, sang majikan tak habis-habisnya berpikir antara percaya dan tidak. Suasana heran, senang, takut, berkecamuk menjadi satu.

"Siapakah dia, betulkah dia seorang wali," tanya sang majikan dalam hati.

Setibanya di halaman rumah, sang majikan semakin berdebar-debar, lalu mengucap salam dengan pelan sekali.

"Assalamualaikum," suara sang majikan bergetar.

Melihat Saridin datang, sang majikan segera turun dari dokar lalu menghampiri Saridin.

Sang majikan menyalami Saridin tidak seperti biasanya, kali ini hormat sekali.

"Saya mohon maaf Saridin, saya tidak tahu kalau kamu kekasih Allah," ucap sang majikan, sangat sopan.

"Ada salam dari Kiai Kholil untuk kamu," lanjutnya.

Melihat suasana berubah mendadak ini, Saridin tersenyum sambil berkata,

"Wah, pasti ini gara-gara Kiai Kholil, dia telah membuka rahasia saya," ucap Saridin

Pasca terbongkar kedok ke-walian Saridin, ia pun menghilang, meninggalkan sang majikannya tanpa kembali lagi.

Itulah sedikit kisah tentang Saridin, seorang pembantu yang ternyata adalah Wali Allah yang tersembunyi di balik pekerjaannya sebagai seorang pembantu.***

 

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x