Baginda menganggap Abu Nawas sudah berlaku sombong terhadap Allah SWT, dan mengibaratkan dia persis dengan setan yang menolak sujud kepada Adam.
Hukuman yang pantas bagi orang seperti itu tentulah hukuman mati. Baginda Raja juga merasa menyesal dan mempertanyakan sikap Abu Nawas itu.
Baca Juga: 4 Keramat Sakti Mbah Maimun Zubair, Wali Allah yang Istimewa
Raja menyesal karena di saat dirinya sudah sangat akrab dengan Abu Nawas, mengapa ia masih saja berlaku ngawur.
Pada saat itu Baginda Raja sudah amat akrab dengan Abu Nawas. Sampai-sampai Abu Nawas memanggil dirinya bukan Baginda lagi, tapi dengan kata "saudaraku" ataupun "ya akhi."
Kini kesabaran Baginda Raja sudah tak terbendung lagi. Karena ia juga mendengar Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya menyukai fitnah.
Abu Nawas layak dihukum mati dengan cara dipancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah tentang dirinya.
Begitulah usul para pembantu Baginda Raja yang terpancing. Namun beruntung ada seorang pembantunya yang berani memberikan saran kepada Raja.
Saran dari pembantu tersebut yaitu Raja diharapkan melakukan tabayyun ataupun konfirmasi kepada Abu Nawas.