"Apa alasan panjenengan Gus membuat acara semaan Alquran dan Dzukrul Ghofilin ini?," tanya Gus Dur.
"Begini Gus, kelak di atas tahun 2000 saya sudah meninggal, sampean masih hidup. Allah akan mendatangkan bencana-bencana besar ada di dunia ini khususnya Indonesia," jawab Gus Miek.
"Harapan saya Gus, semoga Allah menjauhkan di daerah yang di situ ada acara Semaan Alquran dan Dzijrul Ghofilin dari segala bentuk bencana Ila Yaumil Qiyamah, sekaligus semoga menjadi pereda kemarahan Allah," lanjut Gus Miek.
Baca Juga: Keramat Habib Luthfi bin Yahya Temukan Makam Sang Guru Besar NU Mbah Soleh Darat Wali Allah
"Mugi-mugi majelis semaan Alquran dan Dzikrul Ghofilil, Jantiko Mantap meniko langgeng Ila yaumil qiyamah," ujar Gus Miek.
Gus Miek menjelaskan bahwa semaan Alquran sebagai penenang, penentram, dan pelapang dalam makna arti yang luas, juga menciptakan personalia pribadi seseorang menjadi tahu diri, mau koreksi diri, mengenali diri, dan mengakui atas kekurangan dan ketidaksempurnaan, salah dosanya sendiri kepada Allah.
Diketahui bahwa Gus Dur tidak dimakamkan di tempat yang Gus Mik tunjukkan itu karena sebelumnya sudah ada amanat dari KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Wahid Hasyim kakek dari ayahnya Gus Dur.
Baca Juga: MENGENAL TUNTAS Ikan Channa Ornatipinnis Yellow Lips, Ikan Channa Paling Genit
Wasiat itu menyatakan agar Gus Dur beristirahat di Tebuireng bersama mereka berdua tepat seminggu sebelum wafatnya Gus Dur.
Itulah kisah Gus Dur ungkap tingkat kewalian pada diri Gus Miek.***