Kisah Siti Fatimah Perempuan Indramayu, Ziarah Makam Sunan Gunung Demi Berkah dan Mengobati Luka Psikologi

- 1 Agustus 2022, 14:45 WIB
Makam Sunan Gunung Jati, CIrebon. Kisah Siti Fatimah Perempuan Indramayu, Ziarah Makam Sunan Gunung Demi Mendapat Berkah dan Mengobati Luka Psikologis
Makam Sunan Gunung Jati, CIrebon. Kisah Siti Fatimah Perempuan Indramayu, Ziarah Makam Sunan Gunung Demi Mendapat Berkah dan Mengobati Luka Psikologis /IG @nifa727

PORTAL MAJALENGKA – Sunan Gunung Jati yang memiliki nama Syarif Hidayatullah, merupakan keturunan salah satu raja Mesir yang bernama Syarif Abdullah.

Beliau dikenal sebagai salah satu wali Allah yang menyebarkan Islam di tanah Jawa dan dikenal dengan sebutan Walisongo.

Sunan Gunung Jati bukan hanya pandai dalam masalah ilmu agama, beliau juga termasuk ahli dalam bidang pemerintahan, ekonomi, dan ilmu kedokteran juga termasuk salah satu ilmu yang dikuasai Sunan Gunung Jati semasa hidupnya.

Baca Juga: Begawan Minto Semeru Tiba-tiba Membakar Dada Sunan Giri, Walisongo Era Sunan Gunung Jati

Kepandaian yang dimiliki Sunan Gunung Jati ternyata masih dirasakan oleh siapa saja yang kebetulan mendapatkan berkah dari Sunan Gunung Jati.

Dengan cara berziarah dan meminta kepada Allah melalui wasilah Sunan Gunung Jati.

Banyak kesaksian dari beberapa masyarakat, baik masyarakat sekitar komplek pemakaman Sunan Gunung Jati atau bahkan orang yang dari daerah di luar Cirebon.

Baca Juga: Kisah Syekh Hubbuddin Wali Allah yang Menampakkan Diri di Hadapan Gus Dur dan Para Santri

Keberkahan yang dimiliki Sunan Gunung Jati juga dirasakan salah satu perempuan dari Indramayu Siti Fatimah

Perempuan berusia 50 tahun yang selalu ziarah ke makam Sunan Gunung Jati demi mendapatkan berkah dan mengobati luka dalam tubuhnya.

Siti Fatimah adalah seorang wanita berusia sekitar 50 tahun. Pekerjaannya Ibu rumah tangga. Siti Fatimah tinggal di daerah Indramayu, dan sudah berziarah untuk keempat kalinya.

Baca Juga: Syekh Datuk Kahfi, Guru dari Para Wali Songo Termasuk Syekh Siti Jenar

Ketika orang tuanya meninggal, Siti Fatimah mengalami guncangan psikologis. Ia banyak menghabiskan waktunya dengan melamun.

Para tetangganya merasa prihatin dengan keadaannya, lalu menganjurkan Siti Fatimah untuk berziarah. Setelah beberapa kali melakukan ziarah, ia merasakan bedanya, la merasa lebih tenang dan tidak melamun lagi.

Kunjungannya dilakukan setiap Kamis malam Jumat. Ia datang di lokasi ziarah pukul 17.00 dan baru kembali ke rumah menjelang pagi.

la mengikuti tahlilan, kemudian pindah ke ruang utama untuk tidur hingga menjelang pagi.

Apa yang dirasakan oleh Siti Fatimah tidak lain merupakan salah satu keramat yang dimiliki Sunan Gunung Jati.

Meskipun secara fisik sudah tidak ada, Sunan Gunung Jati masih bisa memberikan keberkahan kepada masyarakat dan mampu menyembuhkan luka yang sedang dirasakan.

Luka Psikologis yang dimiliki Siti Fatimah berangsur hilang dengan sebab berkah yang dimiliki Sunan Gunung Jati. Sebab Siti Fatimah rutin berziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan ikhlas meminta kepada Allah melalui wasilah Sunan Gunung Jati.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Ziarah Makam Sunan Gunung Jati di Mata Orang Kristen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah