Karena makam yang berada di luar kota Madinah berangsur-angsur bergeser masuk kota Madinah mendekati Nabi Muhammad. Melihat itu menangislah Abdurrahman Ad Diba’i.
Sampai sekarang makam tersebut masih ada dan berada di seberang masjid Nabawi.
“Wahai anak kecil betapa hebat dan mulianya engkau, sewaktu kecil kau rindu hendak ziarah ke makam Baginda Nabi Muhammad, dan sewaktu kau wafat kau juga rindu kepada Rasulullah.”
Syekh Abdurrahman Ad Diba'i pun menangis di dalam rumahnya. “Aku ini adalah seorang Imam, tapi aku malu melihat kecintaan seorang anak yang sangat mencintai Rasulullah.”
Syekh Ad Diba'i pun menulis riwayat perjalanan anak kecil itu dalam kitab maulidnya (Kitab Maulid Ad Diba’i).***