Diceritakan bahwa menjelang kehadiran presiden persiapan lapangan untuk mendarat helikopter ditangani oleh petugas khusus.
Saat itu beberapa petugas mengadakan penyiraman lapangan Sodung sekitar dua Km dari lokasi pondok. Ketika itu cuaca sangat panas, agar debu-debu tidak beterbangan ketika helikopter yang dinaiki presiden dan rombongan mendarat, lapangan Sodung itu perlu disiram air.
Baca Juga: Kekasih Brigadir J Jalani Pemeriksaan: 32 Pertanyaan dari Penyidik
Demi kenyamanan bersama, petugas pun mendatangkan truk tangki berisi air guna disemprotkan ke lapangan yang kering itu.
Saat petugas tengah sibuk melakukan penyiraman lapangan tiba-tiba Kiai As'ad muncul
"Memakai uang siapa menyirami lapangan seluas ini?," tanya Kiai As'ad kepada para petugas.
"Jika Pemerintah memiliki banyak uang lebih baik dipergunakan untuk memperbaiki jalan di sebelah utara saja percuma menyirami lapangan ini sebentar lagi akan turun hujan. Lagipula Pak Harto tidak mendarat di lapangan ini," lanjut Kiai As'ad kemudian
Baca Juga: GUS DUR Kalah Sakti dari Para Leluhurnya
Komandan lapangan yang ditugasi untuk memimpin penyiraman lapangan itu pun merasa bingung, lalu Ia menjawab
"Kami hanya melaksanakan tugas dari atasan Kiai," Kiai As'ad terdiam