Ketika Sunan Ampel Diajak Makan Babi dan Katak oleh Penduduk, Kisah Guru Sunan Gunung Jati

- 14 Juli 2022, 20:45 WIB
Ketika Sunan Ampel Diajak Makan Babi dan Katak oleh Penduduk, Kisah Guru Sunan Gunung Jati
Ketika Sunan Ampel Diajak Makan Babi dan Katak oleh Penduduk, Kisah Guru Sunan Gunung Jati /Wikipedia

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Ampel pernah diajak makan daging babi dan katak saat berdakwah Islam di tengah penduduk Jawa.

Dengan sabar, Sunan Ampel menolak ajakan penduduk tersebut.

Sunan Ampel adalah Walisongo tertua yang melahirkan banyak murid sebagai penyebar dakwah Islam di Jawa.

Baca Juga: Usia Sunan Gunung Jati 120 Tahun dan Kebiasaan Tadabbur di Puncak Gunung Ciremai

Bahkan, Sunan Ampel berperan besar dalam pengembangan dakwah Islam tidak hanya di Jawa tapi tempat lain di Nusantara.

Melalui Pesantren Ampeldenta, Sunan Ampel mendidik kader-kader penggerak dakwah
Islam.

Seperti Sunan Giri, Raden Patah, Raden Kusen, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

Baca Juga: Di Hadapan Sunan Gunung Jati Ular Berubah Jadi Pedang Ki Kembang Sakti Mandraguna

Juga murid Sunan Ampel adalah Sunan Gunung Jati yang menjadi anggota Walisongo, yang berdakwah di tanah Sunda.

Jejak dakwah Sunan Ampel tidak hanya di Surabaya dan ibu kota Majapahit, melainkan meluas sampai ke daerah Sukadana di Kalimantan.

Di sisi lain, kisah kesabaran Sunan Ampel dalam berdakwah ditulis di buku Atlas Walisongo karangan Agus Sunyoto.

Baca Juga: Foto Patung Prabu Siliwangi Terpampang di Museum Volkenkunde Belanda, Susur Jejak ke Talaga Manggung

Dikisahkan, Sunan Ampel sangat sabar dalam menghadapi semua celaan saat berdakwah.

Salah satunya kisah saat Sunan Ampel dicela karena memilih-milih makanan dengan menolak makan babi dan katak yang ditawarkan oleh penduduk.

Saat itu, Sunan Ampel memilih makan daging kambing yang disebut apak.

Mendapatkan perlakuan seperti itu, Sunan Ampel tetap sabar dan tidak marah.

Berikut disebutkan kisahnya dalam Babad Tanah Jawi:

nulya ana wong anom suwiji mora ngucap/ maring putra Champa/ ya iku
kurang pikire/ babi gurih datan ayun/ kodhok kungkang datan binukti/ amilih
daginge mendo/ ambune pan perangus/ ananging putra Champa/ datan duka
maring bocah Majapahit/mila bocah maksih nom noman/

Demikian kisah kesabaran Sunan Ampel dalam menjalankan dakwah di tanah Jawa, yang berbuah kebaikan.

Kini berkat jasa-jasanya, makam Kanjeng Sunan Ampel selalu dipadati peziarah dari pelosok negeri.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah