Network
PORTAL MAJALENGKA - Kemampuan membaca isi hati seseorang tentu bukanlah sesuatu yang mudah.
Kemampuan tersebut didapat dari kejernihan hati yang bersih dan keteguhan spiritual.
Menurut kesaksian Kyai Abu Bakar yang merupakan salah satu santri Mbah Hasyim Asy'ari, menyampaikan bahwa Mbah Hasyim dapat membaca isi hati orang lain.
Sebagai santri kalong yang kerap pulang pergi, Kyai Abu Bakar menceritakan beberapa kejadian yang dialaminya mengenai kehebatan Mbah Hasyim saat membaca isi hatinya.
Suatu ketika, Kyai Abu Bakar pergi menuju pesantren hanya dengan berjalan kaki melewati tempat prostitusi yang letaknya dekat dengan pesantren.
Kyai Abu Bakar kemudian bergumam dalam hati, "Mengapa tempat seperti ini berada di dekat pondok pesantren?" Tanya Abu Bakar pada diri sendiri.
Baca Juga: MBAH HASYIM ASY'ARI, Kakek Gus Dur Bersama Ulama Dunia Ucap Sumpah di Depan Multazam
Beliau juga melihat perempuan-perempuan di pinggir jalan yang sedang menawarkan diri.
Melihat kejadian seperti itu, Abu Bakar muda kembali menggerutu kesal sambil berpikir negatif.
Pada saat itu, usia Kyai Abu Bakar terbilang masih sangat muda hingga membuatnya menarik kesimpulan tanpa berpikir panjang.
Baca Juga: Aksi Penembakan Massal di Chicago, 6 Orang Tewas dan Puluhan Terluka
Sesampainya di pesantren, isi kepala Abu Bakar masih saja dipenuhi dengan hal tersebut.
Sesudah mengaji, Mbah Hasyim Asy'ari kemudian mengumpulkan santrinya, termasuk Abu Bakar. Mbah Hasyim lalu mendawuh banyak hal.
Mbah Hasyim Asy'ari mengatakan sesuatu yang mencengangkan benak Abu Bakar.
"Begini ya nak, kamar mandi itu ada kalinya untuk pembuangan. Kalau tidak ada tempat pembuangan bagaimana bisa punya kamar mandi," ujar Mbah Hasyim pada para santrinya.
Mendengar dawuh seperti itu, Abu Bakar yang saat itu masih anak-anak seketika tersentak mendengar perkataan Mbah Hasyim yang secara tidak langsung ditunjukkan untuk dirinya.
Sejak saat itu, Abu Bakar tidak mau lagi berprasangka buruk tentang pesantren tempatnya menimbah ilmu dan lingkungan sekitarnya.
Tak hanya itu, Kyai Abu Bakar juga memiliki pengalaman lain terkait dengan kehebatan Mbah Hasyim yang bisa mengetahui isi hati seseorang.
Diceritakan, Abu Bakar muda melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu belajar di pondok pesantren. Pelajaran di kelas biasanya berakhir menjelang waktu dzuhur.
Abu Bakar yang menjadi santri kalong biasa pulang setelah Sholat Dzuhur berjamaah bersama santri yang lain.
Namun, seketika terbesit dalam pikirannya untuk tidak ikut sholat berjamaah dan hendak langsung pulang ke rumah.
Tiba-tiba telinga Abu Bakar dijewer oleh Mbah Hasyim, ia diminta untuk tidak pulang agar bisa menunaikan Sholat Dzuhur berjamaah sebelum meninggalkan pesantren.
Akhirnya, Abu Bakar mengurungkan niatnya untuk pulang dan ia pun ikut Sholat Dzuhur berjamaah hingga zikir selesai.***
