Saat mengobrol, tiba-tiba Kiai Abdul Hamid Pasuruan bertanya kepada Muhsin demikian:
"Amalan-amalan apa yang dijalaninya selama ini?," kata Kiai Abdul Hamid Pasuruan.
Muhsin menjawab, ia hanya menjalani berbagai amalan yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
"Tadi kenapa kiai menolak kedatangan saya ketika saya masuk sendirian ke kediaman kiai, dan kiai bilang tidak akan menerima kedatangan saya apabila tidak mengajaknya sopir juga," tanya sang majikan.
"Anak ini akan jadi wali, dan akan memiliki pondok pesantren yang besar. Saya sudah melihat tanda-tandanya, makanya saya menolak kedatanganmu kalau tak kamu ajak sang wali," ujar Kiai Abdul Hamid Pasuruan menjelaskan.
Muhsin pun tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya karena malu mendengar alasan Kiai Bdul Hamid Pasuruan tersebut.
Ia sendiri tak pernah mengetahui kalau ia akan menjadi seorang wali Lalah. Bahkan sang majikan kaget bukan kepalang dengan pernyataan Kiai Abdul Hamid Pasuruan tentang masa depan supir pribadinya tersebut.
Sejak kisah ini menyebar ke berbagai pelosok, maka satu persatu para orang tua mengirimkan anak-anaknya kepada Kii Muhsin untuk belajar agama Islam.
Baca Juga: AWAN HITAM HILANG SEKETIKA, Keramat Wali Mbah Maimun Zubair yang Luar Biasa