Sebagai pekerja yang baik dan rajin, Muhsin pun mengantar sang majikan menempuh perjalanannya itu.
Sekitar satu jam akhirnya mereka sampai di Pondok Pesantren Kiai Abdul Hamid Pasuruan.
Muhsin tak mengantar majikannya masuk ke dalam ruang tamu Kiai Abdul Hamid Pasuruan. Sebab sebagai seorang supir ia merasa sebaiknya menunggu sang majikan di luar saja.
Namun siapa sangka, ternyata Kiai Abdul Hamid Pasuruan tak mau menerima majikannya itu jika Muhsin tak diajak masuk ke ruang tamu.
Baca Juga: UNIK 3 Ilmu Tingkat Tinggi Wali Syaikhona Kholil Bangkalan: Kitab, Pisang dan Cincin
Akhirnya sang majikan menghampiri Muhsin dan memintanya ikut masuk.
"Kiai Abdul Hamid Pasuruan tidak mau menerima kedatanganku kalau kamu tidak masuk," ujar sang majikan kepada Muhsin.
Muhsin pun heran, ia bertanya dalam hati kenapa Kiai Abdul Hamid Pasuruan tidak mau menerima majikanku kalau aku tidak ikut ke dalam.
Akhirnya Muhsin ikut masuk ke ruang tamu. Barulah Kiai Abdul Hamid Pasuruan menyambut sang majikan dan dirinya dengan hangat.