Network
PORTAL MAJALENGKA - Kisah Mbah Sholeh meninggal 9 kali, pada masa Walisongo Sunan Ampel yang merupakan guru Sunan Gunung Jati.
Mbah Sholeh adalah santri Sunan Ampel yang mendapat karomah bisa hidup sembilan kali.
Mbah Sholeh dikenal rajin belajar dan membersihkan masjid sampai benar-benar bersih.
Baca Juga: Gus Dur Ngobrol dengan Makhluk Halus Penunggu Istana Merdeka, Lakukan Negosiasi
Tak heran jika ia menjadi salah satu murid atau santri kesayangan Sunan Ampel.
Sampai pada akhirnya Mbah Sholeh meninggal dunia dan Sunan Ampel merasa kehilangan sosok yang rajin membersihkan masjid.
Mbah Sholeh kemudian dimakamkan di pelataran samping masjid tempat yang biasa dibersihkan..
Baca Juga: SYEKH NAWAWI Al-Bantani Kalahkan Puluhan Ulama Asal Arab, Kisah Keturunan Sunan Gunung Jati
Namun, sepeninggal Mbah Sholeh masjid tidak pernah sebersih dulu. Padahal para santri bergantian membersihkannya.
Sampai akhirnya diceritakan, Aunan Ampel seperti berucap, kalau saja Mbah Sholeh masih hidup pasti masjid bersih.
Karomah Sunan Ampel menjadikan ucapannya kenyataan. Mbah Sholeh hidup lagi.
Baca Juga: Rampak Genteng Majalengka Sukses Pikat Perhatian Dunia saat Tampil di Jerman
Keesokan harinya, para santri dan masyarakat sekitar kembali melihat sosok Mbah Sholeh dan masjid pun kembali bersih.
Masyarakat setempat yakin sosok yang membersihkan masjid ialah Mbah Sholeh.
Namun, seiring waktu Mbah Sholeh kembali meninggal.
Sepeninggal Mbah Sholeh, Sunan Ampel terus mengulangi pernyataannya. Sampai sembilan kali.
Hal itu membuat Mbah Sholeh hadir di masjid. Hal ini berulang hingga sembilan kali.
Kisah tersebut berbeda pendapat, pertama menganggap sosok yang hadir hanya menyerupai Mbah Sholeh.
Kedua, banyak yang yakin bahwa kehadiran Mbah Sholeh berulang kali tidak lain lantaran karomah yang dimiliki Sunan Ampel.
Kisah Mbah Sholeh dan sembilan kuburan itu masih langgeng hingga sekarang di tengah masyarakat.
Banyak peziarah yang datang ke Masjid Agung Sunan Ampel di Jalan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya dan berziarah ke sembilan makam itu.***
