Network
PORTAL MAJALENGKA - Kisah Blacak Ngilo menantang adu kesaktian dengan Sunan Bonang anggota Walisongo.
Namun, Sunan Bonang mengutus santri Wujil untuk meladeni Blacak Ngilo, bagaimana kisahnya?
Memang kisah keramat para Walisongo, juga seperti Sunan Gunung Jati, mengiringi dakwah yang dilakukan di Tanah Jawa.
Baca Juga: Sunan Panggung Murid Syekh Siti Jenar Bawa Anjing ke Dalam Masjid, Dewan Walisongo Bertindak!
Blacak Ngilo adalah jawara atau kesatria yang selalu penasaran jika melihat ada orang sakti dan ingin menantangnya.
Berikut kisah Blacak Ngilo seperti dikutip Portal Majalengka dari kanal YouTube FN KEREN yang diunggah pada 10 Februari 2021.
Sebelumnya, Blacak Ngilo menentang berandalan Lokajaya yang merupakan Sunan Kalijaga muda untuk tanding ilmu kesaktian.
Baca Juga: Gus Dur Bisa Melipat Bumi, Aneh tapi Nyata Perjalanan Darat Cilacap-Jakarta Hanya 1 Jam
Pertempuran sengit terjadi antara dua ksatria itu di hutan yang terletak di sisi utara wilayah Tanggung, Kedungjambangan, Tuban
Biasanya ketika bertarung Sunan Kalijaga hanya butuh dua sampai tiga jurus untuk menaklukan lawannya.
Tapi tidak saat pertarungan melawan Blacak Ngilo. Sampai tujuh hari pertarungan, Sunan Kalijaga belum bisa mengalahkan Blacak Ngilo.
Baca Juga: Sunan Gunung Jati Bikin Syair Cinta untuk Putri Ong Tien, Ditulis di Atas Keramik
Alih-alih menang, Sunan Kalijaga justru lari menghindari pertempuran karena kewalahan melawan Blacak Ngilo.
Sejak saat itu Blacak Ngilo kembali mencari orang sakti hingga menantang Sunan Bonang yang diberitahu sebagai orang sakti tak tertandingi.
Di sisi lain, Sunan Bonang dikasih tahu ada jawara yang menantangnya. Jika kalah Blacak Ngilo bersedia menjadi murid dan sebaliknya.
Sunan Bonang bertanya kepada santrinya bernama Wujil apa kegemaran Blacak Ngilo yang kemudian dijawab adu ayam jago.
Sunan Bonang pun mengiyakan untuk melakukan tanding adu ayam jago dengan Blacak Ngilo.
Sedangkan Blacak Ngilo sendiri bersemangat ketika mengetahui ada yang menerima tantangan kesaktian melalui adu ayam jago.
Namun Sunan Bonang mengutus santri Wujil untuk bertanding menggantikannya.
Sunan Bonang meminta santri Wujil untuk membawa ayam yang ternyata ukurannya sangat kecil dan tidak seimbang dengan ayam Blacak Ngilo.
Santri Wujil sempat bertanya kepada Sunan Bonang, apakah benar ayam ini yang akan bertanding nanti, lalu dijawab iya
Santri Wujil mengatakan kepada Sunan Bonang bahwa ayam kecil ini bakal kalah ketika bertarung dengan ayam Blacak Ngilo.
Sunan Bonang pun mengatakan jika ayamnya kalah maka ambillah dan langsung tiup ayam tersebut, lakukan seperti itu.
Singkat cerita adu kesaktian pun berlangsung, benar saja ayam Blacak Ngilo yang besar itu dengan satu kali serangan langsung melumpuhkan ayam Sunan Bonang
Sesuai perintah Sunan Bonang, Santri Wujil pun mengambil ayam itu lalu meniupnya. Sakti, tiba-tiba ayam itu membesar lalu bertanding lagi.
Tetapi kalah lagi dan Santri Wujil mengambilnya kembali dan meniupnya kembali hingga membesar.
Hingga tiga kali ketika Santri Wujil meniup ayam tersebut berubah menjadi lebih besar dari ayam Blacak Ngilo.
Ddngan satu serangan ayam Blacak Ngilo langsung kalah.
Akhirnya Blacak Ngilo mengakui kesaktian dari Sunan Bonang dan menjadi murid dari Sunan Bonang. ***
