"Tapi Gus, itu kan disana pentolannya Kaum Abangan?" lagi tanya Ki Sastro.
"Yang ngerti Islam atau bukan Islam itu hanya Gusti Allah," tegas Gus Dur.
Baca Juga: Ketika Sang Menantu Membantah Mbah Kholil Bangkalan, Ini yang Dilakukan Cucu Sunan Gunung Jati
Singkat cerita, mereka sampai ke makam Eyang Gusti Aji di kaki Gunung Lawu tersebut.
Tahlil pun digelar dengan doa yang ditutup dengan kalimat "Doa untuk ahli kubur yang dimakamkan disini, kalau Engkau meridhoi."
Setelah selesai tahlil, juru kunci meminta Gus Dur untuk masuk dalam gedung tempat penyimpanan pusaka.
Di sana, Gus Dur diminta mengambil pusaka, dan apa yang diambil itu yang nantinya akan jadi pegangan.
Gedungnya pun tidak memakai lampu sehingga gelap gulita, sehingga pemilihan pusaka sangat spekulatif.
Akhirnya Gus Dur pun masuk dan mengambil satu pusaka yang ternyata kitab Al Quran. Dan sebuah selendang.
Al Quran berarti untuk pegangan hidup. Terus apa makna dari pusaka selendang?