Para wali tidak menemukan kesalahan teologi dalam ajaran Sasahidan atau Manunggaling Kawula Gusti yang diajarkan Syekh Siti Jenar.
Dasar ajaran sasahidan itu tampaknya berkaitan dengan ajaran tasawuf Al-Hallaj dan Ibnu Araby, didasarkan pada keyakinan bahwa di dalam diri manusia sebagai ciptaan (khalq), tersembunyi anasir Yang Ilahi (Haqq).
Ajaran itu didasarkan pada dalil yang menyatakan bahwa: “Allah telah “meniupkan” (nafakhtu) sebagian ruh-Nya (rûhi) ke dalam diri manusia pertama (Adam) yang dicipta dari tanah”. (QS. Shâd [38]: 72).
Ruh Ilahi di dalam diri Adam itulah yang dalam tasawuf, yang diajarkan Syaikh Lemah Abang disebut sebagai Rûh al-Haqq, Ruh al-Haqq inilah yang menjadi penyebab seluruh malaikat bersujud kepada Adam, Wallahu a’lam bishawab. *