PORTAL MAJALENGKA – Idul Fitri 1444 H ditetapkan oleh pemerintah melalui kementerian agama dalam sidang isbat jatuh pada Sabtu 22 April 2023 M.
Penetapan 1 Syawal 1444 H diputuskan setelah melakukan metode hisab dan rukyatul hilal di beberapa tempat di seluruh Indonesia oleh tim falakiyah kementerian agama.
Idul fitri adalah momen bahagia untuk seluruh umat Islam di dunia sehingga harus dimanfaatkan dengan melakukan syiar Islam di mana pun tempatnya.
Baca Juga: TOK! Sidang Isbat Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023
KH Maemun Zubair atau dikenal dengan nama akrab Mbah Moen memberikan nasihat untuk semua umat Islam agar bisa menghidupkan malam Idul Fitri dengan cara melakukan amal ibadah wajib dan sunnah.
“Idul Fitiri itu hari kemenangan umat Islam, umat Islam harus paham bahwa dalam Idul Fitri ada hal wajib dan ada yang sunnah.
Wajib itu umat Islam harus mengeluarkan zakat fitrah, jangan sampai sibuk dengan hal lain sampai lupa dengan zakat fitrah. Zakat fitrah itu wajib untuk semua umat Islam,” tutur KH Maemun Zubair.
Baca Juga: Menag: 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri 2023 Jatuh pada Sabtu 22 April
Menurut Mbah Moen, adanya zakat fitrah sebagai makna bahwa umat Islam harus subur dan jangan sampai ada yang kelaparan. Di malam idul fitri jangan sampai ada satu pun orang Islam yang tidak memiliki beras 2,5kg.
Makanya, dalam masalah zakat fitrah itu harus diutamakan dan benar-benar diperhatikan agar umat Islam bisa memiliki beras untuk dimakan di hari raya idul fitri.
“Zakat fitrah harus diperhatikan jangan sampai kalah dengan hal lainnya. Selain membayar zakat fitrah yang hukumnya wajib, umat Islam juga harus menghidupkan malam Idul Fitri dengan melakukan jamaah shalat maghrib dan Isya kemudian ditambah dengan shalat sunnah witir,” tutur KH Maemun Zubair
“Kalau kita umat Islam bisa menghidupkan malam idul fitri dengan melakukan ibadah tadi, insya Allah hati kita tidak akan mati sepanjang hidup.
Jangan mewarnai malam idul fitri dengan huru hara yang tidak jelas, ramaikanlah malam idul fitri dengan zakat fitrah dan ibadah shalat Maghrib dan Isya berjamaah kemudian shalat witir,” tutur KH Maemun Zubair.***