Mana Lebih Baik, Zikir dengan Suara Pelan atau Keras? Begini Penjelasan Gus Baha

30 November 2022, 16:00 WIB
Gus Baha menjelaskan perihal zikir, yang mendebatkan antara zikir dengan suara keras atau suara pelan. /Tangkap layar YouTube Santri Gayeng/Diolah beritabantul.com/

PORTAL MAJALENGKA – Zikir sejatinya adalah sebuah rutinitas manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Zikir yang dilakukan manusia memiliki banyak model bacaannya.

Selain bacaan yang banyak, dalam zikir juga terdapat beberapa hal yang sering ditanyakan oleh masyarakat. Seperti saat berzikir apakah lebih baik dengan suara yang pelan atau keras.

KH Bahaudin Nur Salim atau yang dikenal dengan Gus Baha dalam salah satu majelis ilmu menjelaskan tentang kondisi zikir yang baik seperti apa. Apakah dengan suara yang pelan atau keras.

Baca Juga: Kisah Penuh Makna Gus Baha Tentang Wali Ahli Ibadah dan Wali Tukang Tidur

“Dalam Islam itu selalu ada perdebatan, bahkan dalam hal baik pun selalu muncul perdebatan dan itu sudah ada sejak zaman sahabat. Seperti saat Makkah sudah berhasil ditaklukkan dan Nabi Muhammad SAW wafat, para sahabat berdebat apakah meninggalkan Makkah dan Madinah untuk berdakwah atau tetap tinggal di Makkah dan Madinah," ucap Gus Baha

Menurut Gus Baha, dalam Islam selalu mengajarkan perbedaan dan semuanya dikatakan baik dalam sudut pandang yang berbeda. Dalam kasus meninggalkan Makkah dan Madinah, yang masih menetap di Makkah dan Madinah itu baik karena dua kota tersebut sudah dicap sebagai kota suci.

Sedangkan sahabat yang pergi meninggalkan Makkah dan Madinah juga baik, dengan melihat bahwa wilayah lain butuh dakwah Islam agar Islam tersebar luas di dunia.

“Masalah zikir juga terjadi perdebatan dan itu terjadi di zaman Rasulullah. Abu Bakar kalau zikir dengan suara yang pelan sedangkan Umar dengan suara yang keras," ucap Gus Baha.

Baca Juga: Sebelum Wafat Mbah Moen Berikan Wasiat Ini kepada Gus Baha

“Dalam kasus itu, Rasulullah bertanya kepada Abu Bakar kenapa dengan suara pelan, dan Abu Bakar menjawab karena Allah maha mendengar. Sedangkan saat Umar ditanya perihal zikirnya yang dengan suara keras, menjawab supaya tidak ngantuk," ucap Gus Baha lagi

Artinya, kalau zikir dengan suara pelan berarti mengikuti Abu Bakar sedangkan ketika zikir dengan suara yang keras mengikuti Umar. Gus Baha mengatakan semua benar dengan sudut pandang yang berbeda.

“Seperti masalah adzan, misalnya. Apakah harus dengan suara yang keras atau pelan saja. Satu sisi, dengan suara pelan pun kalau sudah ada niatan shalat pasti shalat. Tapi di sisi lain, ketika dibenturkan dengan hiburan misalnya yang dengan suara keras, masa adzan yang merupakan syiar tidak boleh dengan suara keras," ucap Gus Baha. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG

Tags

Terkini

Terpopuler