MENGENAL Sedulur Papat Lima Pancer dalam Pandangan Masyarakat Jawa atau Kejawen

1 November 2022, 22:05 WIB
Ilustrasi. MENGENAL Sedulur Papat Lima Pancer dalam Pandangan Masyarakat Jawa atau Kejawen /Pixabay/josephredfiled./

PORTAL MAJALENGKA - Masyarakat Jawa mengenal istilah sedulur papat lima pancer. Bagi orang yang belum paham tentang hal tersebut pasti akan bertanya, sebenarnya apa sih istilah sedulur papat lima pancer itu?

Dalam dunia kejawen yang dimaksud dari sedulur papat identik dengan sebutan kiblat papat. Sehingga dimaknai suatu petunjuk arah mata angin yang berjumlah empat. Sedangkan pancer adalah pusat atau titk tengah.

Jadi maksud dari sedulur papat lima pancer dalam dunia kejawen adalah hubungan empat arah mata angin dengan jasad manusia sebagai titik pusatnya.

Baca Juga: Sebenarnya Setiap Orang Pernah Mengenal dan Akrab dengan Kakang Kawah Adi Ari Ari, Kapan Itu?

Sedulur papat lima pancer dalam dunia kejawen juga didefinisikan ke dalam empat arah mata angin yakni barat, timur, utara, dan selatan. Sedangkan pancer bisa didefinisikan sebagai diri manusia itu sendiri.

Menurut masyarakat Jawa yang menganut kejawen, keempat arah mata angin tersebut memiliki hubungan erat dengan perhitungan hari dan pasaran Jawa.

Dengan jumlah empat arah penjuru mata angin ini ditambah dengan pusat titik tengah kedirianya maka akan memiliki nilai lima yang sama jumlahnya dengan hari pasaran Jawa.

Baca Juga: LATIHAN SOAL TES TULIS PPK dan PPS untuk Pemilu 2024, 80 Persen Keluar dalam Tes Tulis

Dijelaskan bahwa arah mata angin dan hari pasaran masing-masing mengandung sifat dan karakteristik yang berbeda. Perbedaan tersebut di antaranya sebagai berikut:

• Pasaran Legi Arah Timur Sifat alam Api

• Pasaran Pahing Arah Selatan Sifat alam Air

• Pasaran Pon Arah Barat Sifat alam Kayu

• Pasaran Wage Arah Utara Sifat alam Angin

• Pasaran Kliwon Arah Tengah Sifat alam Batu

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Abu Nawas saat Baginda Raja Dapat Ancaman Pembunuhan dari Orang Tak Dikenal

Sifat dan karakteristik dari hari pasaran dan arah mata angin yang diuraikan tersebut dalam pandangan masyarakat yang menganut kejawen diyakini memiliki hubungan dan pengaruh terhadap kehidupan manusia baik dalam dunia nyata maupun dunia gaib.

Sementara menurut masyarakat Jawa pada umumnya perihal sedulur papat lima pancer ini sering diartikan pula sebagai kadang papat lima pancer.

Istilah kadang yang dimaksud adalah sama dengan saudara. Jadi makna kadang papat lima pancer adalah saudara empat yang ditambah satu diri manusia itu sendiri sebagai pancer. Sehinga bernilai lima.

Baca Juga: Peringati Hari Santri 2022 Dema IAIN Syekh Nurjati Cirebon Gelar Dialog Santri Internasional

Keempat saudara yang dimaksud merupakan wujud nafsu yang dimiliki setiap manusia. Yakni nafsu amarah, nafsu aulamah, nafsu sufiah, nafsu muthmainah.

Keempat nafsu tersebut senantiasa berada di sekitaran batin yang merupakan pancer atau pusat kedirian manusia.

Pendapat terhadap sedulur papat lima pancer yang dimaknai kadang papat limo pancer sebagaimana disebutkan juga tidak dapat disalahkan. Karena bagaimanapun dalam diri tiap manusia terdapat empat unsur sifat seperti yang dimaksud.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Orang Jawa, Jimat dan Makhluk Halus karya Anan Hajid T.

Tags

Terkini

Terpopuler